Aku
pernah berkorban untuk yang namanya cinta, aku pernah pertaruhkan waktu dan
hidupku untuk orang yang aku cintai, bahkan aku tak pernah perduli dengan apa
yang aku lakukan asalkan orang yang aku cintai itu bahagia. Perjuangan yang tak
pernah lelah, aku lakukan karena aku tak bisa hanya diam. Saat itu aku bahagia
mampu melakukan apa yang bisa aku lakukan, aku masih berjuang mempertahankan
agar semuanya tetap utuh, semua terasa wajar ketika aku berjuang, aku percaya
orang yang aku perjuangkan juga memiliki perasaan yang sama. Namun lambat laun,
seiring berjalannya waktu terasa kacau, ada yang lain dan berbeda. Aku saat itu
masih bertahan, orang yang aku anggap mencintaiku berubah, terasa dingin dan
mengecewakan. Saat itu, dia pernah berkhianat dan aksinya ketahuan, dia
berjanji tidak akan mengulangi. Aku percaya setiap orang berhak untuk
mendapatkan kesempatan, lalu tak selang beberapa waktu kemudian sekitar satu
tahun kemudian orang itu tanpa kabar meninggalkan aku yang aku pikir orang itu
punya alasan untuk pergi, tapi tiba-tiba datang kemudian. Aku saat itu masih
penasaran dan memberinya kesempatan lagi, aku perhatikan lagi kesalahannya
selalu berulang. Mataku mulai terbuka, orang itu datang hanya di saat susah dan
pergi ketika dia sudah mulai bahagia lagi. Disini aku belajar, bahwa ketulusan
itu bukanlah seperti itu, aku justru merasa heran terhadap orang yang aku
perjuangkan. Rasanya lelah hati tak pernah di hargai, maka aku sadar jika
seseorang masuk dalam hidupku aku akan menyambutnya dengan hangat siapapun itu,
namun jika seseorang hendak pergi dari hidupku aku tak akan pernah
mengahalanginya, silahkan pergi dan jika kembali untuk menyakiti tentu aku tak
akan pernah membuka hati. Dan akupun sadar memperjuangkan orang yang tidak mau
hidup dengan kita adalah kesia-siaan belaka. Semuanya akan hilang dan tak
pernah ada harganya, aku yang pernah kecewa dan sakit dalam waktu yang lama,
sudah tak punya semangat seperti dulu untuk memperjuangkan dan mempertahankan
orang yang kita sukai atau kita sayangi, kini aku berfikir jika pun ada
seseorang yang suka dan menyayangi kita, orang itu akan datang dengan niat yang
tulus dan berusaha, jika tidak ya sudah. Mungkin bagi sebagian orang menilai
orang yang memiliki sifat dingin dan tak perduli dengan apa yang di sukainya
dan sudah malas untuk berjuang adalah orang yang bodoh, mereka tidak pernah
tahu bahwa orang tersebut pernah berjuang mati-matian namun tidak di hargai. Orang
yang berjuang mati-matian adalah orang yang hilang akal karena terlalu besar
perasaannya dan tak perduli dengan apa yang di lakukannya. Tapi kini aku
berfikir, jika seseorang telah membuang kita, dan kita masih ingin kembali
kepada orang tersebut berarti kitalah yang bodoh dan egois, karena kita sendiri
yang membiarkan hati terluka, dan mengemis kasih yang tak akan pernah di dapatkannya.
Orang itu telah menegaskan bahwa dia sudah tidak mau, jika datang kembali orang
itu hanya ingin datang memanfaatkan saja. Berfikirlah cerdas bahwa, orang yang
telah membuang kita, orang itu sudah tidak
nyaman berada di samping kita, dan ingin pergi jauh dari hidup kita. Jangan
pernah menghalangi orang untuk pergi, karena membiarkan orang yang tidak nyaman
untuk tetap di samping kita akan membuat orang itu merasa tak bahagia, dan ujung-ujungnya
orang itu akan berbuat jahat pada kita. Justru orang itu telah memberi kode
dengan penghianatannya, ketidak peduliannya agar kita sadar untuk menjauh. Memang
tidak semua apa yang kita perjuangkan akan kita dapatkan, tapi tak ada yang
sia-sia dengan apa yang kita lakukan. Kita akan mendapatkan pembelajaran yang
paling berharga dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak bisa memaksa seseorang
untuk tetap tinggal di hati kita, kita tidak boleh egois memaksa orang untuk
bertahan hidup dalam hati kita. Jika seseorang mau pergi, biakan mereka pergi
jangan pernah di halangi, ijinkan mereka berfikir dengan membandingkan antara
berharganya arti hadirmu dan tidak. Jika kembali dan bersungguh-sungguh berarti
dia sadar betapa berartinya hidupmu, jika pergi dan kembali kita harus ikhlas
dan bersyukur bahwa kita tahu, orang itu pergi karena tidak nyaman dengan
keberadaan kita.
Jangan pernah memaksa
dalam cinta, jangan pernah berjuang jika hanya sendiri dan jangan bodoh untuk
tetap bertahan. Semua pasti pernah melakukannya, karena masih buta dan
tuli, namun jika kamu sudah lelah mata hatimu akan terbuka, apa yang kita
lakukan adalah menyiksa diri kita sendiri. Karena
cinta tak pernah bisa di paksakan, bersabarlah dan lihatlah suatu saat kita
akan mendapatkan cinta yang lebih baik, dan menghargai cinta adalah hal yang
terbaik yang bisa kita lakukan di kemudian kelak.
0 komentar:
Post a Comment