thumbnail

KUCOBA BERITAHUKAN KEBERADAAN JASADKU!



Malam itu ramai sekali, anak2 satu kelas menginap malam itu. Karena kami punya tugas memasak jam 3 dini hari untuk membuat nasi tumpeng untuk memperingati acara Maulid Nabi.

Pukul 09.00 malam
Kulihat anak-anak tertawa lepas diluar kamarku, mereka tiduran d kasur lantai sambil tertawa dan bercanda. Aku pikir tidak apa mereka bercanda dan membuat bisik, toh jarang-jarang agar rumah tidak sepi.

Aku pikir saat itu aku sedang tertidur pulas, tapi entahlah saat itu aku pergi keluar naik motor sendiri menuju suatu tempat yang melewati jalan sepi dan tanah rawan longsor.
Aku melaju dengan cepat, karena memang jalan yang aku lewati terbilang anker. Rumahku sendiri di pegunungan yang sepi dan jarak rumah penduduk berjauhan.
Tiba-tiba tanah longsor, ambruk dan pepohonan runtuh menimpa tubuhku.
Aku tertimbun reruntuhan dan tanah. Tapi aku tak merasa sakit, aku justru melihat timbunan tanah itu. Padahal baru saja aku tertimbun dalam tanah. Ku coba lari menjauh dari tempat itu.
Tiba-tiba aku melihat seseorang berjalan, aku coba dekati dan bertanya, tapi entah kenapa orang itu tak mendengar suaraku, tak melihat keberadaanku. Bahkan dia mampu menembus tubuhku. Aku kaget mengapa demikian
Aku mencoba lari semampuku, menuju rumahku. Tak kusangka sesampainya di rumah tak ada orang yang sadar tentang keberadaanku. Aku melihat mereka mencari keberadaanku padahal ku berada di samping mereka, melihat wajah mereka terlihat bingung. Lalu aku sadar ini diriku yang sudah tak lagi utuh.
Kemudian aku berlari, aku berlari menuju tempat kejadian longsor itu. Aku dekati timbunan tanah dan pohon itu aku melihat... Tubuhku terbujur kaku. Aku menatap wajahnya aku melihat tubuhnya yang itu adalah aku sendiri.
Aku mati.... Aku melihat diriku mati sendiri dalam timbunan tanah itu.
Aku kaget... Aku sedih, aku mencari cara agar orang menemukan tubuhku.
Tapi selalu gagal karena tak pernah ada yang sadar tentang keberadaanku.
Aku melihat ada gadis duduk seorang diri dalam keadaan melamun, aku mencoba merasuk ke dalam tubuhnya. Dan berhasil mengendalikan tubuhnya...
Aku berlari menuju rumah, aku gedor pintu, aku teriak - teriak. Aku mencoba menyampaikan pesan kepada keluragaku. Tapi aku tak bisa berbicara normal layaknya seperti biasa.
Keluargaku yang melihat kaget, melihat sosok gadis tak dikenal teriak dan berbicara tak beraturan.
Lalu datang seorang ustad, dia berkata bahwa gadis ini kesurupan bukan manusia sebenarnya.
Mereka mengaji, tiba2 terasa sesak nafas, aku berteriak tak kuat. Aku seperti ditarik sengaja dicabut secara paksa. Semua yang melihat histeris menangis, di ujung hela nafas ketika sesak begitu menekanku aku mengatakan " cari aku, aku tertimbun tanah. Ambil jasadku lalu kuburkan aku"
Tetiba aku hilang dan gadis itu kemudian pingsan.....
Saat itu aku kaget... Aku kaget dan takut saat tersadar ternyata aku terbangun dari tidurku. Saat itu waktu menunjukan pukul 01.00 dini hari
Dan ku lihat diluar kamar anak-anak tidur terlelap.

Syukurlah hanya mimpi, semoga ketika Alloh memanggilku aku dalam keadaan beriman.aamiin

thumbnail

JIKA SUATU SAAT NANTI AKU PERGI - TANGISAN HATI YANG TERLUKA

Namaku Melan, usiaku sudah tidak muda lagi. Bagiku hari ini butuh sekali perjuangan tentang bagaimana caraku untuk meyakinkan langkahku agar aku masih memiliki kepercayaan diri sehingga aku mampu menatap kehidupan dengan penuh harapan.
Bagi semua orang mungkin kehidupan itu adalah hal yang sangat menyenangkan. Begitu banyak cerita dan warna yang menghiasi setiap episode yang dilalui.
Kisahku ini hanyalah sebuah catatan kecil. Jika kelak aku pergi aku hanya ingin menyampikan beberap hal yang selama ini aku pendam. Aku tak berkawan dengan siapapun dalam hal ini maksudnya bingung jika aku mencari teman untuk mencurahkan perasaanku. Mungkin sebagian orang akan tertawa atau ikut larut dalam cerita. Entahlah tak ada yang aku percaya selain Tuhan.
Hanya saja catatan kecil ini seperti sebuah jejak jika nanti ada orang yang masih tak faham dengan kepergianku. Aku harap Tuhan mengijinkan orang itu untuk menemukan catatan kecilku. Entah untuk apapun itu....
Atau mungkin bahkan tidak akan ada orang yang perduli atau penasaran dengan kepergianku ini.

Aku memang cerewet hanya saja cerewetku hanya sebuah bentuk perhatian. Bukan marah bukan pula untuk membebankan siapapun. Selama aku masih perduli selama itu aku berusaha untuk selalu mengingatkan karena aku masih sayang.
Namun jika aku kesal atau marah maka tak akan ada satupun kata yang akan terucap  dari mulutku. Aku hanya terbiasa, diam seribu bahasa.

Lelakiku...
Aku bukan lelah menjalani hidup bersamamu, hanya saja aku bingung bagaimana caraku membuatmu bahagia. Setiap hari kau acuh tak acuh meski aku sudah berusaha berbuat yang terbaik selama masih aku bisa. Aku korbankan kehidupanku aku tinggalkan kedua orang tuaku aku tinggalkan pekerjaanku hanya untuk mengikutimu mengikuti jejakmu dan hidup bersamamu, aku lakukan itu semua karena aku percaya aku akan bahagia bersamamu hingga menuju jannah
Tapi seiring waktu berlalu....
Terlalu sering aku mendegarmu membandingkanku dengan mantanmu, teman - teman wanitamu yang dimatamu hebat. Sehingga tak ada sedikitpun tempat istimewa tentangku dihatimu.
Saat itu aku sudah mulai memaafkanmu, mulai bersikap biasa seperti hari- hari sebelumnya melupakan semua rasa sakitku. Namun saat itu, aku menerima pesanmu singkat sekali isinya " kau belum pernah memberikan kebahagiaan untukku". Aku yang membaca hal itu sedih bukan main, lalu aku berfikir bahwa selama hidup bersamaku kau tak pernah rasakan bahagia. Langsung saja pikiranku teringat pada hal yang pling pahit yang aku alami .Sikap kasarmu yang pernah mendorongku hingga terjatuh ke lantai hanya gara-gara hal sepele kau tega mendorongku dua kali hingga terjatuh lgi dan lagi. Membentakku di hadapan teman-teman kerjamu mengatakan "m0nyet,4njing,1blis" sambil membantig kursi saat itu perasaanku terluka, malu dan merasa sampah tak berharga. Apalagi salah satu dari temanmu berkata bahwa jika dia menjadi aku, dia akan marah dan pergi.
Hanya saja saat itu aku memilih diam seolah tak terjadi apa-apa. Bukan aku bego hanya saja aku berusaha untuk tidak menangis dihadapan orang banyak bukannya aku tak punya hati, hanya saja perasaan terlukaku aku bawa pergi ketempat sepi sambil aku tumpahkan semua rasa sakitku. Sedikitpun aku tak pernah berfikir bahwa aku adalah wanita terbaik disisimu. Aku memang tak sempurna, aku tak cantik, aku tak hebat bahkan aku adalah manusia bodoh yabg sering kau katakan.
Aku??? Bukan aku pendendam mengapa aku bisa mengingatnya dan sulit sekali melupakan itu. Aku tak pernah punya kesemptan untuk berbicara saat kau marah, saat kau mencela dan menghina. Aku diam bukan aku tak ingin melawan hanya saja aku tak mau ini semua berubah jadi malapateka yang ujung-ujungnya hanya akan melukai perasaanku saja.
Tak terasa saat aku teringat semua itu aku bahkan tak mampu menahan air mata.

Cuek?? Memang itu sikapmu. Aku hanyalah manusia bodoh dihadapanmu yang memang tak pernah kau hargai. Saat sikap cuekmu menggunung dan aku sadar bahwa aku tidak mampu membutmu bahagia. Kenangan buruk selalu saja hilir mudik dalam ingatan. Apalagi peristiwa besar itu saat aku ingin melawan karena aku tak sanggup dengan sikapmu. Belum aku melawan baru saja aku memanggil namamu kau datang melotot, kau daratkan kepalan tanganmu membiarkan mendarat tepat dimataku, rambutku kau t4rik hingga sebagian jatuh ke lantai kau dorong kau tindih. Bukan sekali tanganmu tepat mendarat di wajahku. Bukan hanya mata kau daratkan lagi tepat di pipiku. Aku saat itu kaget langsung menangis dan dengan lirih aku mengatakan aku ingin pulang. Jawabanmu semakin melukai perasaanku. Kau panggil aku 4njing. " Silahkan 4njing,gobl0k lu pergi dari rumah ini. Jangan balik lagi pergi lu 4njing" kau menghampiriku lagi seakan menerkamku seperti predator yang sangat kelaparan. Jika malam itu tak ada sodaramu yang melindungiku mungkin saat ini aku sudah tidak ada hanya tinggal sebuah nama. Lalu paginya aku pamit untuk bekerja padahal aku pergi dengan sepeda motor. Tak sanggup sepanjang perjalanan aku tak mampu berhenti menangis. Aku berusaha fokus diperjalanan meski sesekali terdiam dipinggir jalan karena air mataku menghalangi penglihatanku. Saat itu tak ada yang tau alasanku pergi sebagian orang menuduh aku kabur, padahal aku di usir kala itu.
Semua kejadian itu semakin menggerogoti pikiranku.
Mungkin apapun yang aku lakukan dimatamu akan tetap bernilai 0 apapun itu. Tak pernah ada artinya, karena tak ada aku dihatimu matamu tertutup tentangku sehingga kau tak akan pernah melihat ketulusanku sedikitpun.

Kau tau bukan hanya mulut pedasmu yang melukai perasaanku. Salah satu keluargamu pernah berkata tepat dihadapanku. "Niat menikah adalah punya anak, dimasa depan anak adalah orang yang akan mengurus kita saat kita tua nanti. Jika dalam tiga tahun kalian masih belum diberi keturunan maka rundingkan kalian mau meneruskan atau mencari pasangan yang lain agar mendapatkan keturunan". Pedas sekali mulutnya.
Bukan hanya itu aku pernah mendengar percakapan salah satu sodaramu mengatakan bahwa " dia normal dia subur, entah Melan?" Tepat sekali aku berada dekat dengannya.

Mengingat hal itu aku semakin yakin dengan perasaanku bahwa aku tak akan pernah membuatmu bahagia.

Sodaramu berkata hal seperti itu,sikapmu seperti itu menganggap aku memang tak bermakna. Bagaimana bisa aku memberimu bahagia sebagian orang pun menilai bahwa aku wanita yang tidak mampu memberimu keturunan.

Saat itu, saat kau mengatakan bahwa aku belum memberikan kebahagian untukmu membuatku berfikir keras bahwa aku tak bisa membuatmu bahagia.
Artinya selama ini kau hidup denganku hanya keterpaksaan saja, mungkin kau lelah menghadapiku atau bahkan kau sudah jiji melihat keberadaanku. Sebelum memutuskan untuk menikah aku sadar perkenalan itu amat singkat. Mungkin itu yang membuatmu tak bahagia karena belum menerimaku apa adanya. Tapi kau lupa, kau yang meyakinkanku untuk menerima mu saat itu. Keputusanku menerimamu karena saat itu aku berfikir kau serius ingin hidup bersamaku.

Aku tak pernah mendramatisir keadaan hanya saja, jika kau sadari sikapmu padaku kau akan merasaakan kesedihanku.

Saat itu, hari dimana aku benar-benar putus asa dan kehilangan harapan untuk ini semua. Aku semakin berfikir keras bahwa aku tak bisa berjuang sendirian, ini akan membuatku semakin terluka. Bukan hanya aku yang terluka jika aku memaksakan jalan ini kaupun akan terluka, karena aku tahu rasanya hidup berdampingan dengan orang yang tidak dicintai akan membuat tertekan, marah, benci, kecewa dan selalu menilai salah hingga membuat selera hidup semakin menurun. Aku tahu itu

Aku tak bisa berada disini sendirian, memaksamu tetap bersamakupun akan membuatmu semakin tak bahagia.

Lalu saat kita berjauhan kau berada tepat di luar kota karena urusan pekerjaan. Aku mulai merangkai kata untuk mengirim pesan tentang perasaanku.
Saat itu aku menulis bahwa " maafkan aku yang belum mampu membuatmu bahagia, belum bisa memberi apa yang selama ini kau harapkan. Jika nanti tepat pernikahan kita yang ke-3 dan kita kontrol ke dr tentang kesuburan, jika memang aku yang tidak normal. Maka kau boleh menikah dengan wanita pilihanmu karena kau berhak untuk memiliki keturunan. Maafkan aku... Kau tau aku, kau tau isi hatiku. Maafkan aku"

Aku menangis pilu ketika mengirim kata itu, takut kehilangan tapi akupun tak mungkin berjuang sendirian. Bukan hanya aku yang terluka kaupun sama akan terluka karena hidup bersamaku akan semakin membuatmu tertekan. Aku pasrah dengan apapun yang terjadi dengan kehidupan ini.

Cerita ini selama ini aku pendam tanpa berharap kedua orang tuaku tahu. Aku takut menjadi beban untuk mereka. Aku takut merka sedih dan khawatir. Cukup aku yang rasakan.

"Kadang hidup mengajarkan kita harus ikhlas dan menerima. Ada hal yang perlu kita perjuangkan ada hal pula yang harus kita lepaskan. Karena kebahagiaan bukan tentang keegoisan. Jika ada hati yang terluka dan tak bahagia mengapa kita harus memaksa untuk tetap mempertahankan".

Aku selalu berusaha untuk membahagiakanmu, mendengar suara sepeda motor saat kau pulang kerja adalah saat yang selalu dinanti. Berada didekatmu aku sudah bahagia.

Jika kamu aneh aku tak suka belanja bukan karena aku tak punya keinginan untuk membeli ini dan itu. Semua itu karena aku ingin membuatmu bahagia. Kau suka sekali belanja, jika aku ikut belanja aku hanya takut uang kita tidak akan cukup. Aku selalu berusaha mengalah agar kau bahagia. Aku mencoba mengerem egoku dengan harapan kita bisa langgeng.

Namun saat aku mendengar bahwa kau tak bahagia bersamaku, aku tak mampu memberimu bahagia selama ini. Maka aku mencoba pergi tanpa meminta penjelasan. Karena jelas sekali aku bukan kebahagiaanmu bukan aku. Mungkin seseorang yang selama ini kamu kagumi yang sering kau bandingkan dengan aku.

Jika nanti kau menginginkan aku pergi, katakan saja. Aku akan pergi dengan harapan tanpa keberadaanku kehidupan mu lebih baik dan bahagia. Jika itu bahagiamu aku tak ingin memaksa kau selalu ada disampingku meski harapanku aku selalu ingin mendampingimu hingga nanti.

Namun jika kau memintaku untuk bertahan, aku akan bertahan dan mencoba memperbaiki segalanya dengan harapan aku bisa membahagiakanmu.

Maaf aku bukan wanita sempurna yang hingga kini belum mampu membuatmu bahagia.

Katakan apa maumu, meski itu melukaiku akan aku lakukan. Jika kau menginginkan aku menjauhimu akan aku coba meski itu sulit dan akan membuatku terluka.

Jika suatu saat kau merindukanku,maka ingatlah ketika kau benar-benar membenciku dan merasa jiji

Dari wanita yang amat bodoh di matamu:(



thumbnail

KISAH NYATA TENTANG KEHIDUPAN LOLITA ( PELAKOR ) DAN ILMU HITAMNYA

Kali ini saya ingin bercerita tentang apa yang aku lihat dan aku dengar, barangkali cerita ini bermanfaat bagi pembaca atau siapa saja. Hmmm.... bingung memang bagaimana cara agar bisa percaya terhadap manusia bermulut ember penuh kepalsuan,hidupnya penuh drama penuh dengan menyalahkan orang lain. Coba jika anda jadi saya sudah ditipu apa iya mau percaya lagi? Bodoh gak namanya kalo percaya? Boleh lah orang berbuat salah pasti mudah dilupakan. Tapi masalah kejujuran dan kebohongan itu bukan main-main berlaku seumur hidup.
Tapi yang kali ini ingin saya ceritakan adalah sebuah kesaksian dan kenyataan yang kita lihat namun kita bungkam tak mampu bicara tentang fakta sebenarnya.

Cerita ini dimulai ketika saya pindah ke salah satu kabupaten terpencil di kota T. Aku pindah karena mengikuti jejak suami.
Saat itu aku pun mulai bekerja dan mengabdikan diri sebagai pendidik, memang canggung karena telalu lama bekerja di sebuah perusahaan distributor. Walau dulu aku ambil fakultas keguruan. Aku faham benar liku-liku jadi seorang honorer itu harus penuh keikhlasan dan juga pandai berjualan/berbisnis. Bahkan guruku dulu bilang jangan mau jadi guru, jika pun mau malah jadikanlah mengajar itu sebuah hobi atau sampingan disamping itu kita harus punya usaha. Benar saja jika kita tidak punya usaha sampingan maka itu semua tidak akan mencukupi kebutuhan hidup.
Lanjut mengenal orang-orang di lingkungannya,bahasa daerah disini cenderung kasar. Awalnya aku pikir anak-anak kurang sopan. Namun memang sudah menjadi kebiasaan bahasa mereka yang digunakan sehari-hari.
Mengenal teman-teman baru dilingkungan yang baru. Ada salah satu yang menarik perhatian saya disini,ketika beberapa orang banyak membicarakam salah satu rekan mereka. Sebut saja namanya Ibu Lolita usianya sekitar 47 tahun wanita paruh baya dengan kerudung gaya jaman old berkacamata dan mengajar Agama. Aku pikir orang - orang berlebihan dalam membicarakan Bu Loli. Maka aku tak terpengaruh dengan hal itu,saya malah merasa iba karena wajar saja usia 47 tahun dipedalaman sini gagap teknologi dan selalu meminta bantuan ketika bekerja.
Rumahnya dekat dari Sekolah tempat kami mengajar, namun medan yang cukup sulit dan kurang terampil dalam berkendara maka membuat ia sering celaka.
Dengan niat baik aku mengajaknya menginap di rumah mertua,mertuaku baik dan katanya memang masih sodara dengan Bu Loli. Awal-awal sikapnya normal baik sekali, seiring waktu berlalu tak sengaja aku mendengar dia sedang asik mengobrol di telpon dengan temannnya dan ia tak sadar ketika ia asik berbicara speaker telpon ia kerasin jadi mau tidak mau donk terdengar sedikit percakapan dia. Dia yang aku kenal seorang janda beranak dua asik berbincang-bincang yang hingga akhirnya aku mendengar teman lawan bicaranya mengobrol " eh lu kalo ke kota B ketemu ama laki lo di hotel kan? Gimana - gimana istri laki lo tau ga? Lo suka ketemuan?"
Seketika rasa simpati aku berubah,apa maksudnya? Seorang guru agama punya hubungan husus dengan laki orang. Usut punya usut aku sering bertanya dengan rekan yang lainnya. Ternyata dia menikah siri yang ke-3 kalinya dengan laki-laki berisitri.
Perhatianku teralihkan sehingga aku sering melihat gelagatnya,tiba waktu itu dimana dia tidak pernah menggunakan perlengkapan perang ( kosmetik) pada sore itu aku lihat dia sedang menyisir rambut dan bersolek. Lalu pergi ke dapur dan memasak
Meja makan itu hanya ada dua kursi dia melayani suamiku dan makan berdampingan di meja itu. Aku sendiri duduk sambil menonton tv disebelah meja makan itu. Aku pikir sudahlah jangan berfikir negatif. Lama- lama aku merasa ada kejanggalan melihat kedekatan mereka yang bahkan hingga malam berdua berdiskusi yang katanya urusan administrasi sekolah. Tiba - tiba siang itu ketika aku sedang duduk santai terdengar salah satu rekan kerja berkata " itu Loli gak punya hubungan khsusus sama suamimu? Hebat ya dulu pengen nikah sekalinya nikah langsung dapat dua!".
Bu Loli,aku dan suamiku bekerja di tempat yang sama. Setia orang memperhatikan gerak - gerik mereka. Tapi aku selalu yakin dalam hati bahwa Bu Loli punya suami meski hasil rebut laki orang. Karena risih dengan apa yang saya dengar, saya meminta ijin agar Bu Loli tidak tinggal di rumah ini, demi keamanan dan menjaga dari fitnah. Awalnya suami marah,karena merasa tidak punya masalah dan tidak enak. Konon Bu Loli adalah gurunya waktu dia duduk di bangku SMP. Sederhana saja aku memberikan tawaran yang membuat dia tidak akan mikir lama. " ya sudah biarkan dia tetap tinggal disini, karena aku yang tidak nyaman dengan situasi ini maka saya saja yang pindah dan kembali ke kota T"
Akhirnya sesuai harapan Bu Loli paham dengan keputusan yang kita ambil tanpa mengurangi rasa hormat aku karena telah berani memohon agar dia tidak tinggal disini lagi. Sudahlah ya, masa hidup berumah tangga tapi ada campur tangan orang lain. Akhirnya aku pun bersikap biasa saja, karena aku pikir membenci tidak lah harus berlebihan atau mungkin memiliki rasa khawatir yang berlebihan. Setidaknya saya sudah berusaha menyelamatkan rumah tangga saya. Mungkin orang berpikir aneh wanita 30 tahun bisa cemburu dengan wanita paruh baya.
Itu semua karena cerita Bu Loli yang selalu bangga menceritakan hubungannya dengan banyak laki-laki. Meski dia mengaku saat menjadi janda yang ke 2 kalinya dia pernah berkomunikasi dan memiliki perasaan  dengan anak SMA. Tah siapa yang bodoh? Aku yang percaya atau dia yang haus akan belaian meski sudah menikah diam-diam dengan suami orang yang tinggal di kota B.

Saat itu ada kegiatan kepramukaan di sekolah,aku tak terlalu faham karena memang tidak menyukai kegiatan ini dari jaman aku sekolah. LT II saat itu aku dipercaya ibu kepala untuk membuat keterampilan teknologi tepat guna dengan tema kompor darurat.
LT I berhasil dengan karya energi listrik dari buah-buahan. Kali ini membuat kompor,aku pikir yang mini saja.
Aku butuh bekas kaleng-kaleng ( kaleng larutan lebih tepatnya)
6 buah. 2 buat percobaan saya sendiri,2 buat percobaan anak-anak, dan 2 lagi buat anak-anak di tkp.
Saat itu biaya kegiatan dipegang Bu Loli, aku cerita.
"Bu aku butuh kaleng-kaleng untuk percobaan praktek anak dan buat bawa kesana. Setidaknya mereka pernah mencoba disini. Langkah pertama saya akan mempraktikannya sendiri sambil membimbibg anak-anak. Nanti anak-anak akan mencoba membuat sendiri. Tapi aku nyuruh anak-anak memulung kaleng bekas. Tapi disini jarang bekas kaleng dan sulit mencari. Tapi anak-anak siap mencari". Akhirnya wanita paruh baya itu menjawab dengan manis " kasian anak-anak jika harus memungut. Biarkan beli saja"
Saya pun menjawab " ya sudah kalo begitu,sekolah beli 2,saya 2 dan tugas anak-anak mencari dua lagi" jadi setidaknya beban mereka berkurang. 
Akhirnya wanita paruh baya itu memberiku uang senilai Rp 12k saja.
Aku pun mengeluarkan biaya setidaknya uang kegiatan tidak terlalu membengkak.

Akhirnya kaleng tiba, aku duduk dilantai dan mencoba mempraktikan  didepan anak-anak. Aku tertutup diselimuti anak-anak yang melihat meski anak-anak lain yang tidak ikutan. Mungkin mereka penasarn. Sisa kaleng yang 4 aku simpan  di meja tepat di samping kami duduk dan praktek. Tahlah saat ini yang membuat aku gak percaya sama Wanita paruh baya itu. Saat datang salah saru rekan kami pembina pramuka putri berbicara " buat apa kaleng-kaleng ini? Gak da kerjaan, uangnya dari sekolah semua? Kenapa anak-anak gak di suruh mungut saja. Kan sayang?" Tak terduga jawaba  wanita paruh baya itu seketika membuat saya ilfeel seketika dan kepercayaan saya luntur total. Dia menjawab " tahlah, pekerjaan Bu Yuni ini emang gada kerjaan!"
Seketika aku bangkit dari tempatku duduk dan menghampiri mejanya " apa maksud anda? Bukankah saya sudah menyuruh anak-anak untuk memungut bekas kaleng. Anda yang bilang beli di warung agar tidak merepotkan anak-anak. Sekolah hanya mengeluarkan  uang 12k,sisanya saya dan anak-anak. Anda keberatan?" Bu Loli kaget, dia pikir saya tidak berasa dekat dengannya. Betapa bikin geleng-geleng kepala mendengar jawabannya " oh,masalah kaleng ya? Maaf saya benar - benar lupa. Maaf saya tidak tahu!"

Bayangkan jika anda jadi saya, berbicara dengan  wanita model kaya gini. Gimana gak kecewa. Sudah lah ya.... dia mengatakan di awal ke saya A ke bu Raya B dan saat saya konfirmasi berubah jadi C. Gimana gak sedeng itu orang. Akhirnya semua penilaian tentang dia yang saya dengar adalah benar adanya. Bahwa dia bermuka dua, perebut laki orang.

Masalah itu saya lupakan,anggap tak pernah terjadi. Tapi maaf untuk percaya lagi rasanya bodoh jika benar-benar percaya dengan apa yang dia katakan.
Dari sana aku mulai tak peduli, meski dia tua aku berani menegur. Jabatan wakasek kurikulum tapi tak pernah sedikitpun bekerja hanya memperbudak suami saya. 
Saat itu hari libur,kami sedang berada di kota T wanita paruh baya itu chat dengn suami saya tentang pekerjaan dan nanti malam akan datang ke rumah demi masalah pekerjaan. Edan itu orang,kami dari kota T  balik demi tugas dia?? Yang makan gaji buta dia? PNS jaman old yang baru diangkat jaman now tidak boleh bilang haptek. Belajar donk....
Karena aku tidak mau pulang ke tempat yang sepi nan jauh di mata. Aku send chat " bu Loli maaf ya,ini hari libur. Tolong donk kerjakan sendiri saja. Masa nyuruh-nyuruh. Malam - malam mau ke rumah? Anda tidak punya perasaan suami saya dalam keadaan lelah nanti malam. Karena perjalanan kami jauh. Biarkan dia istirahat. Dan ini tugas dan kewajiban anda. Kerjakan sendiri!"
Ah tak peduli dia tersinggung atau tidak,tapi yang jelas saya tidak mau suami saya di jadikan  babu seumur hidup

Pendusta seperti dia tak perlu diperlakukan dengan baik  biasa saja dia bukan ratu. Wanita biasa yang hobi cari mangsa dan memperbudak orang.

Oke tibalah disini dimana cerita paling ngeri dan menjijikan.
Sekolah kami ada perollingan Kepsek, kepsek tercinta kami dipindahkan ke SMP lain. Betapa bingung takut gak cocok sama orang yang baru. Penggantinya seorang laki-laki berusia 53 tahun berkumis, perawakannya tinggi besar dan Bu loli bilang mirip Bery Prima. Aku pikir terlalu berlebihan di mataku dia tetap laki-laki yang seumuran dengan ibuku. Istilahnya sudah sepuh dan bapak-bapak biasa yang aku lihat.

Bu Loli berubah seketika dari penampilan yang jadul luar biasa dia tampil bak anak muda. Mengalahkan rekan-rekan lain yang tergolong masih muda. Rajin memasak di sekolah,melayani bpk kepala dengan penuh kasih, berdiet dan berahasil,perawatan dokter wajah mehong dikulitnya hilang,bibir nya yang tadinya hitam kering kini jadi merah merona, baju-bajunya uhhhh... ketat membentuk lekukan tubuhnya.
Biasanya dia sering sakit kata pengakuan dia karena malas sekarang Kini dia full 24 jam disekolah tinggal di gudang arsip tepat di samping ruanga bapak kepala. Kita semua heran melihat perubahannya yang kaya kliatan lagi kasmaran, dan perlakuan spesial nya itu ia tunjukan di depan kami dan anak-anak. Tiap kali kami menanyakan dia bilang pake sumpah bahwa dia tidak ada hubungan spesial. Semua tau wajah orang kasmaran ekspresinya macam apa? Parahnya lagi,anak-anak tau dan menjuluki mereka berdua dua sejoli. Miris memang di lingkungan pendidikan terjadi hal semacam ini. Kami tak punya bukti yang kuat hanya melihat tingkah aneh mereka tanpa bisa berbuat apa.
Hari itu malam pukul 9, ada chat lalu kubuka ternyata istri bpk kepala. Dia menceritakan semua tingkah aneh suaminya selalu menyebut Bu Lolita yang selalu ia puji dengan sebutan ahli duha, ahli tahajud dan ahli beribadah. Rasanya denger ahli tahajud ko itu bpk bisa tau jadi geli kan? Tau darimana hayoh???
Usut punya usut Loli wanita paruh baya selalu menelpon kepsek membangunkan tahajud tanpa merasakan perasaan wanita di sampingnya. Kalo memang ahli duha, tahajud dan ibadah tidak mungkin mengganggu keharmonisan rumah tangga orang lain. Mungkin ini hanya kedok saja untuk menarik simpati dari si tampan yang katanya mirip BERY itu.
Istrinya mengaku sering di siksa, dibandingkan dan dimaki. Rasanya kasihan, bagaimana cara mendapatkan bukti bahwa mereka berdua itu benar-benar selingkuh. Maka hal yang saya katakan adalah:
1. Buka WA web suaminya di hape istrinya
2. Bersikpalah seolah tak terjadi apa-apa
3. Bersabarlah demi menang
4  kumpulkan barang bukti agar bisa melapor ke dinas
5. Berhiaslah seolah p3la4cur di depan suami untuk menarik perhatian
6. Coba tanya ajengan ato siapa gitu barangkali ada sesuatu yang gak beres

Tibalah keesokan harinya,istri kepsek mengirim semua chat Loli dan Bery isinya bikin nusuk ampe ke jantung. Setiap wanita gak akan pernah sanggup. Isi chat nya semua tentang m35um?bahkan m3mbahas alat v1t4l. Menjijikan... melakukan di sekolah ,reward 5un b1b1r, 5un k3m4lu4n dan lagi g1tuan. Naudzubillah... iba rasanya pengen nangis ko ada wanita sekuat ini baca wa, web wa emang ngebantu banget. Dengan hati yabg terluka di tengah duka yang begitu pahit keesokan harinya istrinya bertanya dan alhasil ternyata Loli memiliki ilmu pelet, dan ini sudah terjadi hampir 1 tahun sejak Bery pindah ke sekolah ini.

Aku kaget apakah seorang guru agama seaneh ini?bersekutu dengan setan demi kepuasan b1rahi? Pantas saja Loli menikah sudah 3x berturut-turut.

Suatu ketika di sore hari ibu kepsek, kepsek sekolah kami terdahulu menelpon bertanya ada hal apa yang terjadi di sekolah?
Alu ceritakan semuanya,ternyata beliau tidak kaget. Beliau menceritakan tapak tilas seorang Loli. Menikah 3x,sering bermain serong,hiper sex Loli pernah cerita bahwa satu ronde permainan bagi dia di mulai dari isa hingga subuh. Alhasil sering masuk angin karena puas main.
Hmmm hal mencengangkan adalah ketika aku bercerita bahwa Bery di pelet ternyata beliau juga tidak aneh, karena suami ke -3 nya merupakan hasil ngambil milik istri orang. B3liau bercerita bahwa sodaranya pernah berkata bahwa Loli memiliki kelakuan menyimpang,menyimpan batu-batu mistis, solat mengarah ke hape bukan ke kiblat, baju yang jauh dari seorang sarjana agama. Dan disinyalir memiliki ilmu hitam?alhasil kakak Loli bertanya pada orng pintar,kiai dan lain sebagainya. Ternyata orang yang mau ngobatin Loli malah kalah saing sama ilmu yang dimiliki Loli. Sehingga akhirnya sodara-sodara Loli lepas tangan.

Pantas saja,keponakanku yang kelas ix pernah bercerita " ateu bu Loli punya ilmu kata dia dia bisa menciptakan bola api. Kaya film naruto ya teu? "
Aku menjawab " hus jangan asal pamali percaya gituan emanngya film avatar eng?"
Ponakan menjawab lagi " bener teu dia ngomobg gitu, tapi kita sih enek cerita kaya gitu kaya ke anak kecil aja"

Tapi memang aku pernah melihat nya melakukan semedi dengan meniup air dalam gelas dan juga tangannya di gerak-gerakan persis kaya film pendekar.

Usut punya usut anggota keluarganya pun malas berurusan dengan Loli yang punya ilmu hitam.

Naudzubillah
Benar atau tidak namun saya peribadi tidak menyukai cara dia b3rcumbu h4ram dengan bapak kepala yang konon di chat antara Loli dan Bery dilakukan di sekolah
Padahal bukti kuat banget buat laporin Bery dan Loli ke dinas. Sayang Bery mengancam istrinya jika hal itu terjadi dia akan diceraikan.

Aku yang baca jiji banget, aku bisa berbuat apa? Sekolah di ambang kehancuran,tapi istri Bery juga dalam bahaya kalo kita bertindak gegabah.

Malam tadi suamiku bercerita bahwa dia maen ke rumah Loli, aku yang mendengar tak setuju takut suamiku di menyem-menyem. Karena rasa hormat ku sudah luntur sama Loli yang haus 53x dan berbu4t b3jad d3ngan Bery, maka aku labrak lewat chat, dia m3ngancam akan menghancurkan rumah tangga saya. Aku sih santei aja nyikapin nya... tenang kartu dia ada di aku. Aku lho yang print chatn dia yang berbau f0rnografi???

Mau main sampe dimana Loli? Wanita paruh baya?


Jadi ingat dia pernah ngomong,siapa saja yang benci sama saya semoga dihancurkan. Dan dia pernah cerita bahwa orang yang menghancurkan saya adalah yang hidupnya hancur... saat itu dia masih berpikir bahwa saya benci sama dia karena hasutan orang  padahal enek aja sama muka dia yang dua kaya ular ditambah hal bejad yang bikin enek  dia bilang pantas PIKA dan NUR berpisah.

Aku jadi mikir.... jangan2??????


Tapi aku berdoa dan berlindung kepada Alloh bahwa segala sesuatu yabg terjadi atas kehendak Alloh. Dan semoga Loli kembali kejalan yang benar
Aamiin

Oh iya pantas Loli suka bilang kalo dengerin ceramah ustad Danu suka panas dingin.

Ya elah ...
 Kan situ punya pelet. Masa iya lupa?????


doakan saja semoga Bery di bukakan kesadaranya dan Loli yang pandai berceramah tentang wanita soleh benar- benar mendapat hidayah menjadi wanita soleh. Dia.... konon kata tetangganya udah nikah ama si Bery... gila tuh masa 4x juga gak cukup-cukup.

Nafsu akan selalu memperbudak Loli... ia tidak akan pernah puas dengan apa yang ia dapat. Boleh jadi suami ke 5 dan ke 6 akan segera launching.

Nikah siri tanpa cere langsung cus hebat ya... menghalalkan z1na4h dengan modu5 nikah siri.

Sudah lah semoga gak ada model langka dibelahan lain wanita kaya Loli


Jika ia shalat dengan benar... ia akan menjadi perempuan solehah, sayang agama ia jadikan kedok. Semoga ia kembali ke jalan lurus
Aamiin

Ancaman dia untuk mengahncurkan hidup saya, saya kembalikan kepada Alloh. Alloh yang berhak memutuskan segala kejadian dalam hidup saya.


thumbnail

TERPURUK SEPI DAN SENDIRI


Rasanya aku ingin pergi, tapi ini bukan hanya tentang aku saja. Banyak tentang semuanya... dan rasanya masih terlalu berat untuk melangkah lalu pergi. Kadang aku selalu merasa tertipu,merasa membodohi diri,lelah bertahan dan enggan berjuang. Entah benar atau tidak?entah sampai kapan semua seperti ini? Andai aku memiliki jawaban yang pasti.
Banyak hal yang membuatku ragu untuk tetap berdiri disini, aku merasa ini terlalu lama,entah apa yang aku tunggu dan aku bingung memulai memutuskan untuk pergi. Aku tak banyak bicara sedari dulu aku tak banyak memutuskan, jika aku ragu aku diam dalam waktu yang cukup lama lalu pergi. Mungkin kejadian ini akan terulang tapi entah kapan aku mulai melangkah pergi.
Masih disini ditempat ini, dengan duniaku yang sepi dan sunyi. Aku enggan untuk berpura-pura lagi, rasanya muak. Barangkali jika waktu itu tiba aku akan mulai melangkah. Oh tidak aku selalu saja ingin menangis jika teringat ini semua, akan banyak orang yang kecewa tentang keputusan ini. Duniaku tak seindah dulu lagi, semuanya pudar seiring waktu berlalu.
Coba jelaskan padaku adakah yang bisa berbicara tentang semu ini?
Aku cukup lama bertahan dalam kebosanan, aku cukup lama terdiam dan pura-pura bahagia.
Kenapa bisa aku kembali? Kenapa bisa aku seperti ini?
Bertahan untuk apa? Bertahan untuk siapa? Aku hanya ingin melangkah sendiri, berjalan menuju harapanku sendiri.
Aku ingin semuanya kembali seperti dulu,tapi sesuatu yang mustahil akan kurasakan masa itu lagi.

Biarlah sang waktu membawaku pergi,ketempat jauh yang akupun tak ingin kembali lagi.
Biarkan sang waktu mengantarkanku pada jalan cerita hidupku.

Mungkin saat ini, aku terpuruk sepi
Mungkin saat ini keraguanku memuncak hingga aku tak mampu untuk bertahan

Aku dan duniaku, seolah semu berubah tanpa aku sadari. Aku tak paham waktu membawaku kesini hingga duniaku begitu sepi.
Aku ingin bersahabat dengan dunia yang manis, aku ingin melihat langit ceria penuh kehangatan mentari.

Aku ingin melihat tawa dalam hari - hari yang ku lalui.

Aku dan duniaku tak seramai dan tak seceria dulu.

thumbnail

MALAM PANJANG DALAM KEHENINGAN


Malam ini begitu panjang, entah sampai kapan malam ini akan berahir. Waktu terasa begitu lambat.... aku terdiam sendiri dalam sepinya malam di temani hujan di luar sana, nyaris tak ada kehidupan semua mata terpejam. Kecuali mataku, ada begitu banyak hal yang menggangguku. Entahlah mungkin hanya pikiranku saja yang memang membuat ku tak nyaman dengan ini semua. Kadang aku ingin diam sendiri saja, memikirkan semua hal membersihkan isi yang ada di kepalaku.
Aku merasa ada sesuatu yang hilang, merasa terisolasi dengan kehidupan luar, jenuh benar-benar jenuh. Aku hanya ingin mempunyai teman hanya sekedar untuk sharing yang bisa aku percaya dan memberi saran yang cukup membangun dan membuang rasa gundah di hatiku.
Jika saat sepi merasa hidup sendiri dan paling aneh seperti ini, aku jadi rindu sahabatku. Dia yang dulu buatku tertawa, datang saat aku benar-benar dalam keadaan terpuruk, menggangguku dengan semua ocehannya. Andai saja, semua masih terjalin dengan baik, andai saja saat itu tak ada ungkapan yang aneh, pasti semua tak akan berahir seperti ini.
Sahabatku, apakah kau sering mengunjungi halamanku, membaca semua yang aku tulis baik tentangmu atau tentang apapun. Jika kau ada saat ini di sampingku seperti dulu, aku ingin bercerita tentang banyak hal. Lama tak bertemu membuat aku merasa rindu, meski kadang kau membuatku kesal tapi terlalu banyak tingkahmu yang membuatku terkesan hingga aku tak mampu melupakanmu. Rasanya aku ingin mengucapkan banyak terimakasih atas waktu yang telah terlewati saat itu, tak ada hari yang membosankan setiap hari terasa begitu cepat berlalu. Pertemuan yang hanya seminggu sekali seperti pertemuan penting dan istimewa yang selalu ku nanti saat itu, hanya duduk bersama sambil melihat cahaya bintang dan membicarakan tentang kejam dan manisnya kehidupan cukup membuat hidupku begitu terasa ringan.
Saat ini aku merasa ingin sekali ada waktu dimana kita bertemu, aku lelah dengan semua ini. Aku butuh sahabat sepertimu, aku benar-benar rindu pada sahabat sepertimu yang mampu memahamiku, yang selalu siap siaga.
Kejadian Januari 2016 benar-benar mengubah semuanya, perasaan bercampur pilu saat itu karena sikap kekanak-kanakan kita yang satu sama lain takut kehilangan membuat semuanya hilang begitu saja. Andai saja saat itu kita tahu bahwa apa yang kita ucapkan mampu merubah segalanya mungkin aku lebih baik diam.
Kau pernah marah, begitupun aku. Apa nomor baru yang mengirim pesan dan bertanya tentang kabarku itu adalah kamu? Nomor baru?
Sahabat apa iya kamu lupa tentang semuanya? Aku disini masih berharap andai aku punya jeda dalam kehidupan yang saat ini aku jalani aku sudah pasti ingin memilih beristirahat dan mengahbiskan waktu denganmu, sekedar saling berbagi tentang penatnya hidup ini.
Hmmmm.... dulu kuhabiskan malam denganmu meski berjauhan tapi kita mampu membuat suasana seolah kita begitu terasa dekat. Jika larut malam saat gundah aku tak segan menggangumu meski lewat ponsel.
Aku saat ini merasa sendiri, aku merasa sedih kawan. Duniaku membisu tanpa hadirmu, tak ada satupun orang yang bisa aku percaya hanya sekedar untuk berbagi kehidupan. Benar katamu aku keras kepala, tapi hanya kamu yang mampu bertahan. Jika seperti ini, akupun jadi ingat ibumu..hmmm andai saat itu aku bilang iya, tapi tak ada yang perlu di sesali mungkin ini saat yang aku takutkan dulu sedang berlangsung dan terjadi. Hal yang aku takutkan hidup berjauhan, kamu pernah berkata hidup berjauhan begitu pedih, baru terasa sekarang oleh ku.
Semoga kamu di sana baik-baik saja, dengan kehidupan barumu. Iya aku tak punya nomor kontak apapun tentangmu, jikapun punya aku tak akan sebebas dulu mengganggu malammu.
Ya ampun dulu aku bebas berkata, menyampaikan semuanya kamu menampung semua ocehanku. Kini sama sekali duniaku terbatas, salah bicara bisa saja jadi malapetaka, aku merindukanmu yang tak pernah lelah mendengar ocehanku, aku merindukanmu yang selalu faham saat aku marah dan sedih. Aku merindukanmu saat ini sahabatku.... aku benar-benar ingin menceritakan bebanku.
Kadang aku merasa tak sanggup menjalani ini semua, tapi aku harus bisa. Dulu kamu pernah bilang, bahwa setelah kejadian itu kamu mengatakan bahwa aku bagian dari hidupmu dan akan menjadi bayang-bayangmu. Malah sebaliknya kamu yang menjadi bayang-bayangku, sama sekali nyaris setiap hari aku mengingatmu, ingat tentang semuanya dimana dunia tak pernah sesunyi ini, ingat bahwa aku merasa bebas untuk mengatakan semua hal terburuk yang aku alami. Aku merasa saat itu kau selalu menjadi pendengar setiaku, hingga saat ini semua telah berubah aku masih berharap kamu masih sahabatku seperti dulu.
Apa iya kamu mampu melupakanku, diantara semua manusia yang aku kenal di bumi ini, hanya kamu yang mampu memahamiku dan tahu harus bersikap apa dengan situasi dan kondisi yang aku alami.
Duniaku hening aku merasa sendiri, sahabatku andai saja masih boleh aku menyandarkan bahuku menceritakan semua beban dalam hidupku mungkin semua akan terasa ringan tak sebaerat ini, malam panjang ini ingin segera berahir. Aku ingin sebentar saja menceritakan semuanya.
Tapi aku sadar, menjauh darimu saat ini adalah hal terbaik untuk kita. Agar tidak menimbulkan kesalah fahaman dalam kehidupan baru kita yang masing-masing memiliki pendamping.
Saat semua berubah saat itu pula nyaris kehidupanku berubah drastis tak seindah dulu...
Aku butuh pendengar setia sepertimu, tapi tak mungkin
Apalagi saat ini, dulu saja selalu menimbulkan kesalah fahaman di mata orang lain tentang kita. Meski begitu cukup dalam hati aku berharap dan berkata bahwa aku ingin bertemu denganmu, kamu sahabatku yang paling hebat yang pernah hinggap dalam hidupku, kakakku yang paling mengerti dengan keadaan dan kondisi yang aku jalani, orang paling heboh dan bodoh hingga kita bisa tertawa lepas.

Aku hanya akan selalu mendoakanmu semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menyayangimu, salam rindu dariku untuk Munding paling cerewet di dunia. Aku rindu omelanmu... aku ingin tak sebisu ini

thumbnail

SALAM RINDUKU UNTUK MEREKA


Aku ingin bertanya pada angin yang sepoi-sepoi di atas ranting-ranting dan dedaunan di atas gunung yang menjulang tinggi di atas awan, adakah mereka mampu mendengarkanku? Berharap angin dapat menyampaikan salam rinduku pada mereka yang aku cintai. Aku ingin berteriak hingga awan di atas sana di bawah langit biru mendengarkanku betapa aku merindukan mereka yang aku cintai berharap mereka membawa rasa rinduku dan menyampaikannya pada mereka yang aku cintai. Di bawah langit yang sama diatas bumi yang sama, aku berada jauh dari mereka. Hatiku menangis betapa aku tak mampu membendung rasa pilu di hati ketika bayang mereka terus menari dalam setiap langkahku. Jika wajah itu, jiwa itu, dan raga itu dekat berada disini aku ingin memeluk mereka betapa girang hatiku akan ku kabarkan pada dunia betapa aku bahagia saat berada dekat dengan mereka. Terkadang aku menangis, hingga suara angin yang sendu di malam hari mampu mendengarkan jeritan hatiku yang pilu karena merindukan mereka. Sesaat angin menyapaku begitu dingin hingga menusuk ke tulang,  menyelipkan kerinduan yang semakin hebat. Malam yang pekat, langit yang hitam pucat mampu menggambarkan suasana hatiku saat ini.
Kadang aku ingin berseri seperti bunga-bunga yang mekar di pagi hari, menebar keharuman hingga penjuru bumi. Menari di atas indahnya dunia, di bawah langit biru yang begitu cerah hingga melayang tinggi ke udara. Aku ingin bebas seperti burung, yang terbang tinggi tanpa rasa khawatir, kesana kemari sesuka hati. Aku ingin terbang... jika saja jarak itu dekat aku akan pergi setiap saat sesuka hatiku.
Aku disini, aku butuh waktu untuk menyesuaikan semuanya, aku butuh sesuatu yang dapat meyakinkanku bahwa tanpaku mereka baik-baik saja.
Dunia... sepi dalam sekejap. Hening.........
Aku merasa dunia ini sendiri dalam sepi dalam gelapnya malam bertabur dengan harapan-harapan yang tak mampu aku bawa hingga aku bisa bangkit. Sepi.... senyap... aku merasa sebagian dari jiwaku saat ini menghilang.
Adakah yang bisa membuatku bertahan? Meykainkanku dan menguatkan ku, dan berkata bahwa aku mampu.
Aku..... ingin selalu bersama mereka.
Tapi kenyataan mengatakan hal yang lain.... benar saja setiap kehidupan selalu ada sesuatu yang berubah. Entah itu keadaan atau apapun itu...
Aku suka melihat gunung di balik awan, aku senang merasakan hembusan angin. Anganku melayang jauh hingga melambung tinggi, membayangkan wajah mereka berada dekat denganku, membayangkan aku tertawa lepas dengan kehidupanku sebelum masa ini, semua terbayang indah. Semakin menyeret jiwaku dalam rindu yang semakin dalam.
Jiwaku.....
Aku ingin mendengar suara mereka...
Ayah, ibu dan keponakanku serta anak-anakku.... yang menangis pilu ketika melepasku pergi. Tak ada yang setulus mereka.
Semoga Allah selalu menjaga mereka, mencitai dan memelihara mereka serta menjaga dan melindungi aamiin.
Kadang kala ada kalanya aku teringat dengan kehidupanku, tak mudah bagiku meninggalkan semua orang-orang yang aku cintai, berada jauh dari mereka butuh jiwa yang besar agar aku mampu bertahan. Tapi kadang rasa rinduku tak mampu aku bendung...
Keluargaku rumah pertama...
Anak-anakku adalah rumah kedua...
Wajah mereka yang selama ini menabur kebahagian dalam hidupku.... jika boleh aku menawar aku ingin memiliki waktu hanya sehari atau dua hari saja bersama mereka dalam seminggu.
Bahagia itu ketika melihat seyum mereka terukir manis di wajah mereka,...
Lelah tentu saja dalam menjalani kehidupan ini, tapi ketika berada dekat dengan mereka rasa lelah dan sedihpun hilang seketika.
Aku ingin sekali melihat mereka yang aku cintai dalam setiap harinya,berada di samping mereka menjadi bagian dari kehidupan mereka yang tidak pernah menghilang...
Karena aku pun sama, aku ingin mereka selalu menjadi bagian dari hidupku yang melekat hingga jiwaku lemah tak berdaya.
Disini, ditempat ini... aku belum mampu berdiri setegar itu. Aku tak mampu tersenyum sehangat mentari di pagi hari. Aku masih belum mampu menyapa hari-hari yang terus berganti..
Aku masih belajar untuk menguatkan diriku... mendamaikan jiwaku.
Bukan aku tak bahagia tapi aku belum mampu mengikhlaskan diriku. Mungkin nanti aku mampu aku bisa mengikhlaskan jalan cerita hidupku.

Aku percaya.... Tuhan memberikan jalan terbaik untuk semua hamba-hambanya... jalanku saat ini adalah jalan Tuhan yang telah di hadiahkan untukku. Semoga aku mampu menjadi hamba yang bersyukur

thumbnail

KERINDUAN DI BALIK HUJAN


Awan ceritakan padaku apa yang kau lihat di atas sana? Apa kau melihat bintang-bintang yang sedang bergurau? Atau kau melihat ke permukaan bumi yang penuh dengan kebisingan?
Aku ingin sekali berada di sampingmu... melihat keindahan di atas sana... dan melihat permukaan bumi yang sedemikan rupa.
Aku kadang ingin bersembunyi di balikmu...menyembunyikan semua yang ada dalam hati ini. Apa kau berteman dengan hujan? Katakan padaku.... apa yang di katakan hujan ketika ia menjatuhkan diri ke bumi? Apa yang sedang mereka lakukan dengan segerombolan titik-titik air yang menjatuhkan diri bersama-sama? Apa mereka menari? Apa mereka tertawa? Apa yang mereka bawa? Hadiah apa yang dipersembahkan hujan untuk bumi?
Aku tahu.... selama ini ada banyak rahasia di balik hujan, adakah hujan dan angin itu bersahabat? Aku juga penasaran apakah hujan begitu girang ketika pelangi menari di atas mereka....
Aku juga mendengar rahasia besar tentang hujan... apakah hujan itu adalah sebuah pesan? Pesan rindu yang dikirim langit untuk bumi?
Apakah sejauh itu jarak antara langit dan bumi? Bagaimana bisa antara keduanya bisa menyampaikan rasa rindu sementara mereka terbentang jarak yang jauhhhhh tak terkira.
Hujan??? Bagaimana hujan bisa menyampaikan pesan dari langit untuk bumi????
Awan ceritakan padaku uraian cerita mengapa di balik hujan selalu ada rindu yang tak terpatahkan???

“ Langit begitu kokoh berada di atas sana, langit mempersembahkan malam yang indah.. bertabur bintang dan berhiaskan bulan yang elok cemerlang di atas sana. Apa yang di lakukan langit? Sehingga sedemikian rupa merancang tentang keindahan malam hari... dalam gelap bertaburkan cahaya berkerlap – kerlip dengan cahaya bulan yang menderang”.

Lalu apa yang di sampaikan langit dengan semua keindahannya itu?
“Langit mempersembahkan hadiah terindah untuk bumi... meski langit jauh di atas sana. Langit mengabarkan bahwa dia selalu ada menemani bumi. Cahaya bintang dan cahaya bulan mampu melukiskan senyum indah untuk bumi. Menemani agar tak sendiri dalam sepi.... jarak jauh bukan berarti langit tak perduli. Tapi sungguh betapa langit selalu mencintai bumi... ia memeluknya meski jauh...ia menerangi nya agar bumi mampu tersenyum dan bertahan. Langit memberitahu bahwa bumi tak pernah sendiri”

Lalu jarak mereka begitu jauh, selama ini bumi hanya melihat dari kejauhan bagaimana langit mencintai dan memeluknya. Lalu bagaimana cara langit meyakinkan bumi bahwa dia tetap perduli dan mencintainya. Jarak mereka jauh sekali.... bagaimana cara mereka saling menyapa? dan apa yang di lakukan langit ketika langit begitu rindu dan ingin menyapanya? Mendengar suara bumi yang merdu dalam sendu dan pilunya hari karena tak mampu membendung perasaan terhadap langit... betapa bumi ingin berada di sampingnya?
“ tak selamanya sesuatu itu harus selalu berada dekat, kadang kehidupan dan keadaan alam semesta harus mampu menerima kehidupan .... tak ada satupun yang mampu melawan takdir. Ketika takdir bertindak maka segala sesuatu yang telah di tetapkan dan digariskan akan menjalani tugasnya masing-masing. Akan berada pada tempat yang telah ditetapkannya. Langit dan bumi tak mampu melawan takdir dan kenyataan, tapi keduanya memiliki kesempatan satu sama lain untuk tetap saling menguatkan. Langit mempsersembahkan matahari untuk menghangatkan bumi, langit mempersembahkan bintang dan bulan untuk menjadi penerang dalam kegelapan. Langitpun akan mengirimkan pesan kerinduan lewat hujan, ia mampu mendengar nada dan irama kerinduan dari bumi yang di sampaikan langit lewat lantunan hujan. Hujan turun menjatuhkan diri ke permukaan bumi... sebagai pertanda bahwa langit tak akan membiarkan bumi gersang akan kerinduan. Langit akan membasuh kerinduan terhadap bumi lewat hujan. Ketika bumi merasa bahagia akan persembahan kerinduan terhadap langit.... maka bumi pun akan membalas rasa bahagianya dengan mengirimkan pelangi sebagai tanda betapa ia bahagia dapat mendengar dan menyapa langit lewat hujan, maka dengan itulah bumi menyampaikan rasa bahagianya dengan mengirimkan pelangi lewat hujan dengan bantuan sinar kebahagiaan yang di pancarkan oleh sang surya”
Kerinduan mampu dengan sekejap di sampaikan oleh langit kepada bumi, begitu pula sebaliknya. Derasnya hujan dalam alunan nada rintik – rintik hujan yang kini menjadi pesona kerinduan bagi alam semesta menjadi sebuah pesan harmoni yang penuh dengan kebahagiaan betapa eloknya kerinduan yang di sampaikan oleh mereka.
Tak ada yang tak mungkin... selama masih ada kehidupan, selama alam semesta masih mampu bertahan. Selalu ada cara yang di lakukan langit dan bumi untuk berkirim pesan kerinduan.
Suasana sendu.... mendung dalam keheningan adalah pertanda betapa besarnya rasa rindu langit untuk bumi. Sehingga langit tak mampu membendung kerinduan itu dan akhirnya mengirimkan pesan rindu lewat hujan.

Hujan selalu membuat suasana menjadi lebih tenang, harmoni dan nadanya mampu mengukir senyum yang indah dan berakata  “ aku merindukannya” dan saat itu.... kerinduan selalu hadir dan tersampaikan. Karena di balik hujan yang turun selalu ada harapan dan doa yang tercurahkan.”
Itulah mengapa hujan selalu membawa kerinduan.


thumbnail

KISAH NYATA SEORANG ISTRI YANG MENCARI SUAMINYA ( TERNYATA SUAMINYA SUDAH MENIKAH LAGI )

Beberapah hari yang lalu seorang teman bercerita, tentang seorang ibu yang menggendong anaknya yang masih bayi sekitar usia 1 tahunan dan tangan yang satunya lagi memegang anaknya yang sekitar usia 4 tahunan.
Di sudut jalan seorang ibu berdiri bersama anaknya, pakaiannya lusuh dan wajahnya begitu pula seperti menyimpan luka dan sakita hati yang besar. Temanku mengawasinya dari jauh, dia terus melihat. Kenapa saat memberhentikan angkot, tak satupun angkot yang berhenti. Kemudian temanku menaghampirinya dan bertanya “ bu mau kemana? Kenapa angkotnya gak berhenti?” sambil melihat kondisi ibu dan anak ini, wajahnya penuh air mata sedangkan sang anak wajahnya kotor seperti belum mandi, badan mereka pun agak bau. Seketika si ibu semakin berderai air mata, lalu menceritakan duka nestapa yang menimpanya.
“saya mau pulang neng ke Pangandaran, tapi saya gak punya uang. Sudah beberapa hari saya di Tasik dan ga bisa pulang” sambil menangis dan melihat wajah anaknya, terlihat sekali mereka kelaparan penuh harap ada uluran tangan yang bisa membantu mereka. Lalu teman saya bertanya “ ibu selama di Tasik tinggal dimana? Tidur dimana?”. Ibu itu menjawab “ saya tadinya mencari suami saya diantar kakak saya dari Pangandaran, saat sampai Tasik kakak saya pergi lagi ke Pangandaran , suami saya kerja di Tasik, sudah lama dia tidak memberi kabar dan tidak pulang. Ternyata pas saya mencari dan bertemu sama dia, dia sudah menikah lagi. Dia sedang bersama istri barunya saat itu, dari situlah saya di usir dan di marahinya. Niat saya ingin mencari suami, agar rumah tangga saya baik – baik saja, kasian anak-anak.” Wajahnya begitu memelas, pakaian lusuhnya pun menghias dan menambah duka mereka. Teman saya merasa tergerak hatinya, lalu dia mencari pertolongan terhadap orang sekitar. Tapi tak ada satupun yang menlongnya hampir putus asa, tapi hatinya begitu kuat untuk membantu. Lalu teman saya memohon dan menyuruh agar ibu itu tidak kemana-mana, teman saya akan pulang meminta bantuan terhadap keluarganya “ bu, tolong jangan kemana-mana ya! Saya mau pulang dulu, rumah saya dekat ko bu. Ibu tinggal di sini jangan kemana-mana?”
Ibu itu ditinggalkan sementara teman saya pulang meminta bantuan terhadap keluarganya, akhirnya teman saya membawa uang sebesar Rp 60.000,00 , pakaian untuk ibu itu dan kedua anaknya serta makanan. Saat tiba di tempat sang anak yang berusia 4 tahun terlihat sedang diberi makanan oleh petugas kebersihan, teman saya tersenyum dan menghampiri mereka. “ ibu ini ada pakaian, tolong ibu ganti di wc umum biar enak dilihat dan mengganggu orang, ini juga ada sedikit makanan untuk ibu dan anak-anak ibu. Ini bu maaf saya gak bisa antar ibu ke Pangandaran, ini ada ongkos buat ibu pulang. Bu ongkos ke Pangandaran berapa ?” ibu itu menangis dan bererai air mata, seektika bibirnya bergetar dan tak bersuara hanya bisa mengusap kepala kedua anaknya, mungkin dalam hatinya dia bersyukur bisa pulang atau berfikir kenapa orang lain bisa sepeduli itu sedang suaminya dimana. Saya yakin hati wanita mana yang kuat melihat suaminya bersanding dengan wanita lain, apalagi ini sampai hati mengusir dan memarahinya. Lambat laun tangisnya pun reda, hanya bisa terucap terimakasih tiada henti. Lau teman saya juga memberhentikan angkot 05 jurusan Indihiang “ bank ini ongkosnya 5rb, tolong antar ibu ini ke tempat tujuan  untuk naik bis jurusan Pangandaran” lalu ibu dan anak itu naik angkot.
Tak habis pikir seorang suami yang berhianat terhadap istrinya dan tega menelantarkan anaknya tidur di jalanan, tak sedikitpun untuk mencarinya kembali atau berfikir apa yang akan terjadi mereka di jalan kelaparan ?
Seorang suami adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, istri dan anaknya. Harusnya mampu dan wajib memberikan perlindungan dan hak kewajibannya terhadap keluarganya.
Bagaiamana pantas di katakan seorang pemimpin? Memimpin dirinyapun tak mampu, sikap ini pecundang dalam dirinya lebih besar di bandingkan dengan sikap ksatria seorang laki-laki seharusnya.
Para ayah/lelaki di dunia, nikah bukan untuk sesaat apalagi di ucapkan atas nama Allah berjanji di hadapan Allah dan kerabat, dan nikah bukan sekedar bikin anak lalu lepas tanggng jawab. Suatu saat anak yang anda buang bahkan akan anda cari, di saat anda mencari dan menemukannya ada kemungkinan besar dia akan menelantarkan anda di masa tua renta anda, karena ada perasaan sakit yang membekas tak kunjung sembuh.
Karena akan dimana kita berada pada posisi yang sama, saat kita bebruat dzalim terhadap yang lain.
Saya juga punya cerita, kebetulan ini tentang tentangga saya. Dia menikah dengan istri pertamanya, setelah punya anak sekita 4 dia menikah lagi, tepat dengan seorang wanita yang masih tentanggaan. Singkat cerita semua anaknya sudah besar dan memiliki anak, apa yang terjadi saat menjelang tua? Tak satupun anaknya yang peduli sikap acuh yang luar biasa, bahkan saat sakitpun tak ada satupun yang memberinya makan. Hingga pada akhirnya ia meninggal di kamarnya karena kelaparan. Ini bukan bohong tapi benar adanya.
Coba anda perhatikan, adakah seorang ayah yang hidupnya bahagia di masa tuanya? Sedang saat muda ia menelantarkan anak dan istrinya.
Jangankan di dunia, di khirat kelakpun ia tetap di minta pertanggung jawaban atas perbuatannya.
Lalu bagaiaman Hukum suami/ tugas dan kewajiban suami terhadap anaknya?
1.      Harus memelihara dan memenuhi kebutuhan dalam hidupnya
2.      Menjaga dan mendidiknya dengan baik, saling mengingatkan bersama istri
3.      Menjaga keselamatan dan kehormatan keluarga



Seorang suami wajib hukumnya menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Dan mencontoh Rasululloh sebagai suri tauladan


thumbnail

MEREKA ADALAH HARAPAN BANGSA - SEMANGAT YANG TAK PERNAH PADAM DI TENGAH KEHIDUPAN MEREKA YANG SULIT

Perjalanan hidup selalu di pertemukan dengan hal yang baru. Entah itu mengesankan ataupun menjengkelkan. Tapi di setiap kejadian selalu ada pelajaran yang berharga yang bisa di petik hikmahnya. Hidup selalu mempertemukan kita dengan kejadian dan orang – orang yang tak terduga. Ini kisah dan pengalamanku yang menurutku sangat menarik, dimana aku pun belajar dari mereka untuk memperbaiki diri aku, untuk berjalan dan terus melangkah. Jadi manusia hebat seperti mereka yang mampu berdiri meski dalam keadaan pedih sekalipun.
Memang benar…setiap orang bekerja pasti ingin mempunyai penghasilan yang besar, bisa memenuhi kebutuhan syukur-syukur bisa membeli apa yang kita inginkan dan bisa berbagi. Ini kisahku, jujur aku adalah orang yang paling matre dalam hal pekerjaan, karena jujur saja pekerjaan adalah hal yang paling bergengsi dan berkelas. Modal masa depan dan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Awal tahun 2015 aku mulai terjun ke dunia pendidikan, tentu awalnya aku karyawan swasta di sebuah perusahaan ternama. Akhir tahun 2014 aku dan rekan-rekan ku kena PHK, maka awal tahun aku mencari kerja. Kebetulan awal tahun 2015 ada yang menawarkanku sebuah pekerjaan, sebagai tenaga pengajar di sebuah Sekolah Swasta. Sekolahnya kecil, jauh dari pusat perkotaan, jalannya amat jauh, sepanjang perjalanan aku hanya melihat pepohonan yang menjulang tinggi di tambah kondisi jalan saat itu berlubang dan rusak parah. Awalnya merasa tak sanggup namun hati berkata “ ayo coba, kita berasal dari dunia pendidikan basic kita seorang pengajar”. Maka aku putuskan untuk mengajar, awalnya aku kaku karena lama aku tak bicara di depan banyak orang, tapi lama kelamaan aku bisa mengatasi rasa gugupku. Hal yang paling mengagetkan adalah honor perbulannya, aku sampai melongo karena kaget…aku mendapatkan tak lebih dari Rp. 150.000,- nilai yang fantasis kaget luar biasa. Awalnya aku bingung…bagaimana bisa aku mencukupi kebutuhan hidupku jika dalam sebulan hanya berpenghasilan Rp. 150.000.
Aku teringat pesan dari Guruku saat duduk di bangku SMA ‘ anak-anak jangan pernah kalian berharap menjadi guru, jadilah kalian pengusaha yang hebat. Jika kalian menjadi guru maka penghasilan kalian akan nihil, namun jika kalian tetap ingin menjadi guru. Maka jadikanlah profesi itu sebagai sampingan jangan jadikan pekerjaan pokok”. Pak Maman adalah seorang Guru Sejarah, dia seorang PNS dan pengusaha yang sukses. Mungkin beliau berkata demikian karena beliau pernah tahu rasanya jadi tenaga kerja honorer.
Kepalaku sampai pusing sekali, di tambah aku punya beban setoran motor perbulannya. Maka aku nekat jualan makanan ringan di media social, aku memasaknya sendiri dan aku mengantarkannya tanpa tambahan ongkos kirim minimal pembelian dua bungkus.
Saat itu aku mengajar hanya 4 hari dalam satu minggu, maka 3 hari aku gunakan untuk mencari uang tambahan. Hari pertama aku promosi, hari ke dua aku memasak dan di hari ketiga aku DO kebeberapa tempat. Pernah dalam satu hari aku mendapatkan hampir Rp. 500.000
Dari jam 8 pagi aku berangkat dan pulang hingga magrib. Di sana aku merasa bersyukur karena bisa membayar setoran motor. Dalam sebulan aku hanya dagang 4 x. karena d hari lain aku tak bisa megantarkan barang kecuali hari libur.
Berdagang memang menyenangkan , setidaknya aku punya penghasilan lain. Meski kadang-kadang ada saja hari dimana kita lagi sepi.
Pergi ke Sekolah, ternyata dapat menghilangkan stress melihat mereka yang ceria dan penuh semangat memang serasa hilang beban yang ada di pundak. Awalnya aku merasa kaget dengan honor yang aku terima, tapi hati ini lama kelamaan berasa ikhlas dan nyaman dengan apa yang aku jalani sekarang.
Desa itu, sekolah itu dan anak-anak itu seperti tak pernah tersentuh oleh jaman, melihat keadaan itu seperti melihat kehidupan tempo dulu. Pemukiman warga rata-rata bukanlah rumah yang biasa kita lihat di kota. Namun pemukimannya berupa rumah panggung, jalan yang di lapisi tanah merah yang licin, di sekitarnya terhampar sawah dan pegunungan sungguh suasana yang masih alami dan asri. Melihat anak-anak pun demikian, mereka masih kurang pergaulan, dari tata bicara dan hal lainnya mereka terlihat kurang dalam hal itu.
Anak – anak itu, adalah anak-anak yang hebat dan tegar. Pantang menyerah, lokasi sekolah dari rumah mereka bukanlah jarak yang dekat. Memang sebagian rumah mereka ada yang dekat dengan sekolah, namun dari sebagian yang lain kebanyakan jauh dari sekolah. Waktu yang mereka tempuh sekitar 1 jam, ada juga yang mencapai waktu hanya 30 menit. Dan luar biasanaya mereka datang ke sekolah tidak menggunakan kendaraan tapi mereka tempuh dengan jalan kaki. Aku pernah melintasi pemukiman itu jalannya seperti ninja hatori, melewati gunung, sawah dan sungai. Malah ada salah satu anak yang rumahnya di atas gunung. Kondisi tanah merah jika musim penghujan amatlah licin, aku merasa tak sanggup saat berjalan kaki dengan anak-anak melintasi pemukiman untuk menandai lokasi dalam kegiatan masa orientasi sekolah. Rasanya terengah-engah nafasku hingga ada satu anak berkata “ ibu padahal baru tanjakan segini , masih kuat gak bu?” jujur bagiku ini jalan yang amat sulit aku capai apalagi balik lagi ke sekolah. Mereka mungkin karena terbiasa berjalan jauh seperti ninja hatori.
Sungguh luar biasa semangat mereka, perjalanan jauh tak menjadi halangan mereka untuk datang ke sekolah. Bagi mereka sekolah adalah sebuah cahaya dan pengharapan untuk merubah nasib mereka. Mereka terlihat ceria dan semangat dalam belajar.
Bagiku ini adalah salah satu kepuasaan yang tidak aku dapatkan saat bekerja, belajar dengan mereka, berbagi cerita dengan mereka adalah hal yang unik dan menarik.
Dalam satu kesempatan aku berusaha memotivasi mereka agar mendapatkan nilai ulangan yang tinggi, karena kaget bukan maen saat ulangan harian di lakukan mereka hanya mendapatkan nilai do re mi, itu bukan hanya aku yang kaget banyak gurupun merasa kaget dengan hasil yang mereka capai. Aku selalu menjanjikan sebuah hadiah, jika nilai terbesar akan mendapatkan hadiah. Hadian bisa berupa bolpoint, buku, penggaris atau makanan yang baru mereka lihat. Alhamdulillah nilai ulangan tak terlalu parah meski yang mencapai nilai tinggi adalah orang yang sama.
Setidaknya aku tidak merasa kaget dengan nilan do re mi. ya, … aku tidak mengajar di sekolah ternama, bukan mengajar di lingkungan anak-anak yang orang tuanya mapan. Tapi aku mengajar di tempat yang jauh, seolah tak tersentuh oleh jaman, di lingkungan keluarga yang rata-rata ekonomi mereka tidak terpenuhi, di tempat itu jarang sekali anak yang meneruskan sekolah ke jenjang SMP. Seperti jaman dahulu kala, jaman nenek aku..beberapa bulan setelah lulus SD mereka menikah. Itupuh hal yang terjadi di tempat itu, baru lulus beberapa bulan mereka langsung menikah.
Merekalah yang mempunyai semangat yang tinggi meneruskan sekolah dan memiliki harapan ingin melihat dunia dan membangun desa mereka.
Jumlah siswa kelas VII sebanyak 8 orang, kelas VIII 13 orang dan kelas IX sebanyak 18 orang. Tiap tahun jumlahnya menurun. Sulit sekali mengajak mereka untuk sekolah, padahal pihak sekolah tidak memungut biaya sepeserpun. Baju seragam dan batik sekolah di berikan secara Cuma-Cuma. Tapi meski demikian mereka adalah pejuang masa depan. Terlihat dari perjuangan mereka yang pantang meyerah untuk mencapai lokasi.
Ya tawa mereka, senyum mereka dan semangat mereka jauh dari apa yang aku pikirkan. Aku pikir di balik senyum dan kecerian mereka tak ada beban yang mereka pikul, tak ada luka yang mereka bawa. Tapi ternyata aku salah, perjalanan hidup mereka teramat berat. Bahkan aku pun sampai menangis dan tak bia tidur dalam waktu seminggu, terpikir masa depan mereka dan kesedihan mereka.
Saat itu, materi pelajaranku telah habis. memberikan kisi-kisi kepada anak-anak untuk ujian hanyalah beberapa menit saja. Aku saat itu hanya ingin tahu kehidupan mereka, ya aku bukan Guru B. Indonesia yang mengajarkan mereka menulis puisi ataupun cerita pendek, dari kelas VII sampai kelas IX aku memberikan tugas yang sama.
saat itu aku menyuruh mereka menuliskan kisah kehidupan mereka, pengalaman yang paling mereka ingat dan kondisi orang tua mereka di rumah. Saat itu ada beberapa anak yang menangis terisak-isak, kaget bukan main. Aku mendekatinya dan mengusap pundaknya. Ada beberapa anak yang termenung.
Dan akhirnya mereka mengumpulkan tulisan mereka. Ada beberapa anak yang menurutku sulit sekali untuk mereka jalani, dan ini bukan sedikit tapi dari sekian siswa hampir semua mengalami kehidupna yang sama.
Anak bertubuh tinggi dan duduk paling depan kelas IX:
Dia menuliskan kisahnya “hidupku memberikan luka yang berdampak pada 1000 duka, saat ibuku menikah lagi dengan pria lain. Dia tak peduli lagi denganku”

Anak lain kelas IX menulis
“dari aku kecil hingga dewasa, aku belum pernah melihat wajah ayahku, dia meninggalkan aku dan ibuku. Ayahku paling jahat di dunia”

Dua anak kelas IX menulis kisah yang sama, karena mereka bekerja di tempat yang sama:
“ aku sekolah pukul 7 pagi, dan pulang sekolah langsung bekerja. Pulang kerja sekitar pukul 10 malam, kadang langsung tidur kadang belajar”

Anak yang lain kelas IX menuliskan kisahnya:
“ aku tinggal bersama nenek dan kakekku, mereka crewet sekali aku kesal setiap hari di marahin, ada di rumah di marahin apalagi kalo maen di marahin. Aku bingung apa yang harus aku lakukan”

Anak yang lain kelas IX menulis:
“aku sedih melihat ibu bekerja, sementara ayah hanya diam saja. Aku sedih jika pulang sekolah merasa lapar dan di rumah tidak ada nasi dan lauk”

Anak kelas IX menulis;
‘ hal yang tak aku lupakan adalah saat ibu hamil tua dan ayah pergi berdagang, dia tidak pulang-pulang ternyata dia sering berjudi”

Anak kelas IX menulis kondisi rumah yang tidak sehat
“setiap pagi ibu marah-marah bertengkar sama ayah, aku paling kesal kalo melihat ibu lagi marahin adik. Aku pusing sekali melihat itu”

Dari beberapa kejadian kelas IX kebanyakan memiliki kisah yang sama, ayah yang pergi entah kemana.
Kisah kelas VIII tak ada bedanya dengan kisah kelas IX;
Salah satu anak sambil menangis dan bergetar tubuhnya menuliskan:
“ aku rindu ayah, ayah kamu pergi kemana? Aku kangen sekali ingin mencium dan memelukmu, aku hidup sebatang kara setelah ayah dan ibu cerai, ayah pergi tak kembali dan ibu menikah lagi. Hidupku telah hancur” kertas yang ia tulis basah dengan air mata yang ia teteskan.

Masih kelas VIII, seorang anak perempuan bertumbuh tinggi dan putih menuliskan kisahnya dengan mata kemerah-merahan:
“ saat itu, aku dan adik di bawa ayah pergi untuk beli tas dan mobil-mobilan ternyata aku di bawa kerumah selingkuhan ayah, ibu dan ayah bertengkar saat pulang karena melihat ayah ada tanda merah di lehernya. Saat di rumah selingkuhan ayah, aku melihat ayah dan selingkuhannya saling bermesraan”

Anak kelas VIII menuliskan kisah yang lain , dia bertumbuh kecil dengan punggung agak bungkuk:
“ aku sedih sekali saat aku di pukul oleh ayah, hal yang paling menyenangkan dalam hidupku adalah jika aku makan sama daging ayam”

Sebenarnya masih banyak kisah mereka yang membuatku merasa terhentak, sakit sekali membaca tulisan mereka dan sedih bukan main. Hampir 80% siswa adalah korban dari keluarga yang berantakan. Rata-rata orang tua mereka bercerai dan menikah lagi, kebanyakan ayah mereka tak pernah mengunjungi mereka. Bahkan ada salah satu anak kelas IX yang keluar sekolah karena sudah tak punya semangat hidup lagi. Ayahnya kerja di luar kota, ibu nya menikah lagi dan hanya mengurus adiknya. Sedangkan dia di rawat oleh neneknya dari pihak ayahnya. Karena kondisi itu akhirnya sang ayah membawa anak itu keluar kota. Konon anak itu  kerja bersama ayahnya di luar kota.
Banyak hal yang menjadi beban mereka, begitu banyak beban yang mereka pikul. Kehidupan yang berat dan menyedihkan, tapi hebatnya mereka …mereka masih semangat berjuang dan sekolah. Bagi mereka sekolah adalah rumah kedua dapat menghilangkan stress saat bertemu dan becanda bersama teman. Sekolah adalah harapan, sekolah adalah cahaya.
Banyak rekan kami yang satu sama lain peduli dengan anak-anak menawarkan sekolah gratis setelah mereka lulus SMP. Bahkan teman-teman ku yang lain memberikan hadiah untuk mereka, baju bekas yang masih bagus dan layak pakai menjadi kado bagi mereka. Kondisi mereka untuk membeli baju bagus adalah hal yang amat sulit, maka dari itu aku sering sekali bercerita tentang mereka kepada teman-temanku sehingga kami berusaha membantu mereka dan membahagiakan mereka.
Dalam satu kesempatan aku dan Bu Rizky mengadakan nonton bersama, film yang di putar tentulah cerita tentang penyangat hidup, dan penyegeran buat pikiran mereka, di akhir acara kami berdua mengadakan kuis dan hadiah. Hal yang menyenangkan memang bisa berbagi dan mengukir senyum di bibir mereka.
Mereka adalah generasi bangsa, mereka manusia yang tegar dan hebat. Dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat dan membuat mereka tertekan toh mereka mampu berdiri dan semangat dalam meraih mimpi mereka.
Percerain orang tua mereka itulah yang menjadi hal yang mereka ingat, memang menikah di usia muda kurangnya pemahaman dan kurang dewasanya pikiran orang tua mereka menjadi dampak angka perceraian di lingkungan itu mencapai nilai yang tinggi.
Semoga setelah pengetahuan datang, dan terjamah oleh kehidupan dan pendidikan wawasnan mereka bertambah, dan pengetahuan mereka menjadi bekal dalam hidup mereka untuk keluar dari situasi sulit yang mereka alami.
Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan agar kelak kalian menjadi anak-anak yang sukses dan penuh dengan semangat. Semoga semangat kalian tak pernah padam semoga mimpi kalian menjadi nyata. Anak-anakku kelak kalian adalah pemimpin untuk bangsa ini, semangat kalian adalah modal kalian untuk sukses.

Hidup selalu memiliki arti ketika kita berbagi dan mencoba membahagiakan sesama 

Kegiatan Kemah Tahun 2015




Nonton Bareng dan Mengadakan Permainan dan Pembagian Hadiah bersama Ibu Rizki Pebriani


















Kegiatan Belajar Siswa








Latihan Pramuka Persiapan untuk Mengikuti Lomba Pramuka




Hiburan Bersama Anaka-Anak Usai Pelajaran Sekolah







Berbagi dengan Anak-Anak "terimakasih pada semua pihak yang telah membantu"



Kebersamaan Ibu Rizki dengan Anak-Anak





 Kebersamaanku dengan Anak-Anak





mereka adalah masa depan bangsa, semoga harapan dan cita-cita mereka tidak pernah mati.

.comment-content a {display: none;}