thumbnail

TUGAS KB 1 - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

PENGUATAN INTEGRITAS

1. Bagi seorang Guru integritas adalah hal yang prinsipil. Lebih jauhnya sekolah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan membangun intelektualitas serta karakter generasi penerus bangsa tentunya harus menjadi suatu system yang benar-benar memiliki integritas tinggi. Integritas merupakan atribut terpenting yang harus dimiliki seorang guru, dan sikap yang harus ditampilkan adalah integritas. Inilah sumber kebahagiaan seorang guru. Karena hakikat seorang guru adalah orang yang senantiasa memerangi kegelapan dan membawa terang. Dan selalu berusaha merubah dirinya menjadi lebih baik lagi, menunujkan integrasi di dalam dirinya baik dalam sikap dan perbuatan. Sosok guru yang berintegrias memiki sikap yang peduli, disiplin, bertanggung jawab dan jujur.

Ketika sekolah menerapakn sikap disiplin kepada peserta didik dengan tegas untuk menerapkan disiplin waktu, datang tepat waktu saat sekolah dan mengikuti kegiatan berlangsung dengan tertib, maka hal tersebut harus kita terapkan dalam diri kita sendiri. Sebagai guru berintegritas tidak hanya memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin dalam waktu, namun memberi contoh terhadap peserta didik dengan menampilkan sikap terbaiknya dan menerapkan sikap disiplin baik di sekolah ataupun dilingkungan masnyarakatnya. Karena guru beritntegritas melahirkan peserta didik yang memiliki integritas. Dan menjadi teladan bagi peserta didik.

Namun pada kenyataannya ketika kita dihadapkan pada kasus dimana guru datang terlambat, dan bisa masuk seperti biasa sementara peserta didik melihat kejadian tersebut maka akan menimbulkan rasa masa bodoh terhadap peserta didik dalam disipilin waktu. Karena peserta didik melihat langsung dan dapat menyimpulkan keadaan tersebut hingga hilanglah rasa hormat terhadap guru tersebut. Itu semua menjadi salah satu factor dimana peserta didik kurang memiliki sikap yang berintegritas. Ini menjadi sebuah masalah yang harus segera di pecahakan.

Adapun langkah awal yang akan saya lakukan sebagai Guru yang berintegritas terhadap rekan tidak disiplin dalam waktu ( kurang memiliki integritas ) adalah sebagai berikut:

a. Sebelumnya saya akan berusaha mendisiplinkan diri sendiri agar rekan bisa melihat dan tergerak hatinya agar melakukan hal yang sama. Karena dengan pengutan itegritas pada diri sendiri adalah upaya untuk mengubah diri sendiri bukan mengubah orang lain. Dengan menjadi pribadi yang berintegritas , orang lain akan meneladani dan menjadikan inspirasi

b. namun jika hal tersebut masih belum bisa menggerakan hatinya agar disiplin waktu, maka adakalanya melakukan pendekatan terlebih dahulu, mencari tahu penyebab terjadinya sikap kurang disiplin. Dan mengajaknya berdiskusi agar mendapatkan solusi yang bisa diterima. Namun jika rekan merasa tidak nyaman dan tersinggung karena apa yang kita tanyakan dan sampaikan, bahkan melakukan hal tersebut seolah seperti biasa. Maka selanjutnya adalah mendiskusikan dengan kepala sekolah agar hal tersebut tidak terulang kembali karena khawatir peserta didik akan meniru sikap tersebut ( tidak disiplin ) namun jika Kepala Sekolah tidak merespon hal tersebut, maka kita meminta bantuan kepada komite sekolah. Kemudian mengajaknya berdiskusi merumuskan masalah tersebut. Dengan bantuan komite agar bisa menyapaikan hal tersebut kepada Kepala Sekolah sehingga menimbulkan kesadarn akan pentingnya peraturan diterapakn oleh setiap guru. Hingga Kepala Sekolah dan Komite bisa bekerja sama dan mengadakan agenda tentang Workshop betapa pentingnya disiplin waktu dan memiliki jiwa yang berintegritas. Serta mengingatkan kembali tentang disiplin meruapak salah satu sikap yang dimiliki oleh guru yang memiliki integritas. Integritas pada dasarnya ada dalam diri setiap individu. Tugas guru adalah menguatkan nilai karakter penguat integritas yang ada dalam diri setiap manusia, sehingga semakin kokoh dan memberikan pandangan dan pengetahuan kepada seluruh anggota pendidik dan tenaga pendidik bahwa anak adalah produsen , pelaku aktif dalam pembelajaran dan guru adalah profesi yang independen yang mendidik anak sesuai kodisi anak , konteks local dan variasinya tanpa bertentangan dengan prinsip yang tertuang dalam kebijakan dan peraturan yang berlaku. Serta memberitahu tentang sikap guru yang harus dimiliki agar menjadi teladan yaitu memiliki sikap berintegritas ( jujur, bertanggung jawab, disiplin dan peduli ), terpercaya ( berpihak pada kebenaran, berprasangka baik, berorientasi pada kualitas hasil, professional ), pengetahuan luas ( cerdas dan pembelajar, berwawasan luas, up to date, menguasai landasan ilmu mendidik) dan terakhir adalah sikap menebar kebaikan ( berbuat baik berkata baik, kreatif dan variatif dalam mendidik, komunikatif dan adaptable, serta pribadi yang menyenangkan )

langkah ini diharapkan semua anggota sekolah meliputi Kepala sekolah pendidik, tenaga pendidik, dan anggota lainya dapat menerapkan dan sadar akan tugas dan kewajiban seorang manusia yang memiliki integitas, demi terwujudnya kenyamanan, rasa keadilan serta tegaknya kedisiplinan yang akan membawa suksesnya sekolah memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi peserta didiknya.

 

2. Adapun Penyebab menurunnya integritas pada guru adalah sebagai berikut:

a. guru bekerja hanya untuk mendapatkan upah, sehingga tidak ada kekhlasan dalam dirinya

b. guru mengeluh dan merasa terbebani dengan administrasi sekolah , ini sesunguhnya merupakan tugas kesehatrian guru, namun ketika semua harus di dokummentasikan secara fisik, maka tugas – tugas ini akan menjadi beban hingga berdapak pada kinerja guru.

c. Profesi guru yang ia jalani bukan merupakan pilihan utama, sehingga ia menjalani dengan setengah hati dan kurang bertanggungjawab atas profesinya ( bukan merupakan panggilan jiwa )

d. Zaman sekarang ini banyak guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tidak linier dengan tugasnya mengajar, sehingga ini menjadi salah satu pemicu kurangnya integritas dalam cara mengajarnya.

e. Sosok Guru bukan hanya harus memiliki kecerdasan namun juga harus memiliki kemampuan mengajar. Namun sekarang banyak Banyak guru yang hanya bisa mengajar memberikan materi-materi namun tidak bisa mendidik dan membangun karakter peserta didiknya.

Dari permasalahan tersebut maka harus ada solusi agar guru memiliki integritas sehingga mengajar adalah merupakan panggilan jiwa dan sumber kebahagiaan. Solusinya adalah sebagai berikut:

a. Adanya kesadaran diri sendiri sangat berperan penting dalam menumbuhkan sikap integritas pada diri guru.

b. Penyelengaraan seminar atau bimbingan dari pihak sekolah, maupun dari dinas pendidikan yang berkaitan dengan penyusunan perangkat pembelajaran serta pembinaan yang berkaitan dengan kode etik guru harus lebih sering serta senantiasa di nilai dan di evalusi berkala.

c. Guru terus belajar agar menjadi guru yang berintegritas yaitu meningkatkan kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi sosial dan kompetensi pedagogic.

d. Memberikan training ESQ (Emotional Spiritual Quotion) secara berkala dapat memberikan penyegaran jiwa.

3. Mind Map Landasan dan Prinsip Penguatan Integritas



thumbnail

REFLEKSI - MODUL PENGUATAN KARAKTER

 

Guru adalah pendidik ilmu pengetahuan, namun juga guru mendidik agar peserta didik memiliki budi pekerti.

Penguatan karakter dalam pendidikan sejak dini perlu ditanamkan, mulai dari sikap dan perbuatan.

Sekolah menjadi dasar utama membentuk karakter bangsa yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan diperlukan pendidik yang memiliki sikap:

a.       Berintegritas : ( jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan peduli )

b.      Terpercaya : ( berpihak pada kebenaran, berprasangka baik, berorientasi pada kualitas hasil dan professional

c.       Pengetahuan luas : ( cerdas dan pembelajar, berwawasan luas, up to date, dan menguasai ilmu pendidikan

d.      Menebar kebaikan: ( berbuat baik dan berkata baik, kreatif dan variatif dalam mendidik, komunikatif dan adaptable serta merupaka pribadi yang menyenangkan )

Sikap integritas harus diterapkan oleh guru dalam kehidupannya sehari – hari, guru yang berintegritas adalah guru professional dan akan melahirkan peserta didik yang berkualitas dan memiliki nilai yang luhur.

 

thumbnail

TUGAS DISKUSI - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

Penguatan karakter dalam pendidikan sejak dini perlu ditanamkan, mulai dari sikap dan perbuatan.

Sekolah menjadi dasar utama membentuk karakter bangsa yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan diperlukan pendidik yang memiliki sikap:

a.       Berintegritas : ( jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan peduli )

b.      Terpercaya : ( berpihak pada kebenaran, berprasangka baik, berorientasi pada kualitas hasil dan professional

c.       Pengetahuan luas : ( cerdas dan pembelajar, berwawasan luas, up to date, dan menguasai ilmu pendidikan

d.      Menebar kebaikan: ( berbuat baik dan berkata baik, kreatif dan variatif dalam mendidik, komunikatif dan adaptable serta merupaka pribadi yang menyenangkan )

Guru yang berintegritas akan melahirkan peserta didik yang berintegritas.  Sekolah merupakan sarana pembelajaran yang penting bagi siswa, maka dari itu mulai dari pendidik harus menjadi contoh yang teladan dengan memiliki sikap integritas yang tinggi, maka siswa akan mencontoh dan berprilaku yang baik. Guru merupakan penggerak pada kebaikan, karena tidak hanya mengajar namun membentuk pribadi peserta didik menjadi manusia yang berarti

Semestinya orang tua dan guru bekerja sama untuk membentuk karakter pribadi peserta didik, hal yang harus ditanamakan pada anak sejak dini dan pendidikan terpenting adalah mengajarkan anak untuk tidak melakukan kecurang dan selalu berkata jujur.

Berikan dorongan yang besar dan semangat yang tinggi baik yang dilakukan oleh guru dan orang tua, agar anak memiliki rasa percaya diri dan menjadi pribadi yang berani untuk berkata jujur.

Mengapa anak pandai berbohong? Itu karena anak sering dihukum, maka dari itu anak menyembunyikan kebenaran dan dalam jangka panjang anak tumbuh menjadi manusia yang tidak jujur dan berlaku curang.

Mengapa peserta didik korupsi waktu atau tidak disiplin waktu dan terlambat masuk ke kelas / sekolah? Itu dikarenakan ada sosok yang dia ikuti tiada lain adalah orang tua yang tidak disiplin di rumah dan guru yang datang terlambat.

Pentinganya kegiatan pembelajaran anti koruspi dari hal tersebut perlu diberikan pengarahan agar peserta didik tidak tumbuh menjadi manusia yang tidak memiliki integritas ( kebaikan dalam dirinya ), tidak hidup curang dan tidak menganggap manusia lain lebih rendah.

Maka dari itu perlu ditanamkan 7 prinsip dasar penguatan integritas:

1.      Mengubah pola piker

2.      Diri pribadi sebagai kunci

3.      Capaian kompetensi yang sesuai dengan perkembangan anak

4.      Bersifat mendasar dalam kehidupan manusia

5.      Terkoneksi dengan manusia dan masyarakat

6.      Konsisten dalam setiap aktivitas

7.      Dilakukan terus meneru dan terus dijaga

Ke 7 prinsip ini akan membetuk peserta didik dan moral bangsa yang memiliki integritas yang baik

thumbnail

TUGAS KB 4 - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

KB 4 PENGUATAN INTEGRITAS

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

1. Seringkali kita sering menghukum anak karena tidak berintegritas, padahal pada saat yang sama kita sering menunjukan bahwa kita sendiri belum berintegritas. Mi- salnya anak akan dihukum karena terlambat datang ke sekolah di saat yang sama ada guru yang terlambat tetapi tidak mendapatkan hukuman apapun. Ketidakkonsis- tenan ketika ada orang dewasa yang melanggar aturan kita anggap itu hal yang bia- sa. Padahal itu adalah cara ampuh mengajari mereka untuk tidak konsisten. Pertanyaan:

a.       Tentukan pendekatan yang paling relevan didukung oleh fakta-fakta di lapangan untuk menunjukkan konsistensi berperilaku pada diri anda sendiri!

Solusi:

Pendekatan paling relevan sesuai dengan kasus di atas adalah sebagai berikut:

Pendekatan penanaman nilai Agar tujuan esensi dan kandungan dimensi pendidikan nilai dapat diwujudkan, sudah tentu memerlukan strategi/metode/pendekatan/model pembelajaran yang tepat atau metodologi pembelajaran. Upaya ini selalu berkaitan dengan bagaimana cara yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Jika strategi yang berpusat pada siswa dinamakan student centered, sedangkan strategi yang berpusat pada guru dinamakan teacher centered.

Integrasi pendidikan nilai ke dalam pembelajaran SMP melalui penanaman dan pembinaan pendidikan karakter, watak dan kepribadian tidak diartikan sempit hanya sebagai domain pendidikan agama atau pendidikan kewarganegaraan melainkan terintegrasi dan terinternalisasi ke dalam seluruh mata pelajaran seperti IPS, IPA, bahasa, matematika, seni dan budaya dan pendidikan jasmani dan kesehatan. Orientasi pendidikan nilai melalui sebaran mata pelajaran tersebut ialah berupaya menggali, menemukan, memahami, mengaplikasikan dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dari sebaran mata pelajaran tersebut untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran di SMP akan jauh lebih bermakna (meaningfull) baik bagi pendidik maupun anak didik sebagai dua pelaku utama pendidikan.

b. Upaya apa yang dilakukan untuk meluaskan konsistensi perilaku berintegritas kepada lingkup yang lebih luas. Seberapa tingkat keyakinan anda terhadap ke- berhasilannya.

Upaya yang dilakukan yaitu:

 

Upaya yang bias dilakukan untuk meluaskan eksistensi perilaku berintegritas untuk ruang lingkup yang lebih luas salah satunya adalah dengan Pendekatan penanaman nilai (inculcation approach), suatu pendekatan yang menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai sosial agar selanjutnya mampu terinternalisasi dalam diri siswa. Menurut pendekatan ini sejumlah tujuan yang dapat dicapai oleh siswa diantaranya: Pertama, berupa penerimaan nilai-nilai sosial tertentu oleh siswa; Kedua, nilai-nilai yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan dan kebutuhan siswa dapat dirubah sehingga sesuai dengan nilai-nilai sosial yang diinginkan oleh siswa. Selanjutnya metoda pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru saat menerapkan ke dalam proses kegiatan pembelajaran diantara melalui penanaman keteladanan, penguatan sikap positif dan negatif, simulasi, bermain peran, tindakan sosial dan lain-lain. Misalnya disaat guru menjelaskan tentang materi kebersihan/lingkungan hidup, guru dapat meminta siswa untuk berkumpul di lapangan atau halaman sekolah, kemudian dari mulai ujung halaman sekolah secara bersamaan bersama guru memungut dan membuang sampah pada tempatnya.

 

2. Hukuman di sekolah  dan efeknya secara jangka panjang:

Ø  Datang terlambat

Siswa mendapatkan hukuman untuk membersihkan masjid di lingkungan sekolah atau memberesekan perpustakaan. Efeknya untuk jangka panjang adalah siswa terus teringat tentang bagaimana harusnya disiplin ilmu dan pentingnya bekerja keras dalam menghadapi hari dibandingkan harus bermalas – malasan dan bangun kesiangan

 

 

Ø  Berkata kasar

siswa mendapatkan hukuman untuk membaca ayat suci Al-quran agar ia sadar bahwa berkata buruk adalah hal yang salah, dan sadar bahwa tiap perktaan adalah doa

Ø  Tidak mengerjakan tugas

Siswa diberikan hukuman untuk mensugesti pikirannya dengan menulis “ saya akan mengerjakan tugas “ beberapa lembar, selain mensugesti siswa juga akan ingat bahwa mengerjakan tugas lebih baik daripada diberi hukuman

 

Namun hal itu dilakukan jika kelakuan yang terpuji itu selalu terulang dan siswa tidak memiliki kesadaran untuk merubahnya.

thumbnail

TUGAS KB 3 - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

KB 3 PENGUATAN INTEGRITAS

1. Laporan Singkat

Upaya yang dapat dilakukan untuk membangun komitemen berintegritas dalam kehidupan di rumah, di sekolah atau dimanapun yaitu dengan mengenalkan nilai-nilai integritas serta memberi contoh penerapannya dalam kehidupan sehari hari, juga nilai-nilai tersebut dijadikan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari beberapan nilai integritas yang harus dijadikan pembiasaan diantaranya

a.    Kejujuran
Ajari anak untuk tidak mengambil kepunyaan orang lain, biasakan meminta ijin sebelum meminjam. Tidak mencontek, tumbuhkan kebanggaan saat ia berhasil dengan upaya sendiri. Dapat pula kita tekankan untuk berkata jujur dengan membiasakan anak bercerita secara terbuka, ajari mengakui kesalahannya, dan selalu tepati janji pada anak.

b.    Kesederhanaan
Ajarkan anak merasa cukup dengan apa yang dimiliki, setiap anak ingin membeli sesuatu ingatkan bahwa ia sudah punya di rumah. Biasakan membeli yang baru jika membutuhkan bukan menginginkan. Tekankan bahwa yang penting bukan baru atau bagusnya tapi fungsi dan manfaatnya.

c.    Kegigihan
Kalau menghadapi masalah jangan langsung dibantu, beri kepercayaan dan dukungan bahwa ia mampu menghadapi masalahnya sendiri. Misalnya belajar mengikat tali sepatu, naik sepeda, dll. Biasakan pula anak tidak selalu memilih jalan pintas, misalnya kalau ingin nilai bagus harus belajar bukan mencontek.

d.   Keberanian
Keberanian dan kepercayaan diri dapat dibangun dengan membiarkan anak berekplorasi dan belajar dari kesalahannya. Tanamkan nilai-nilai moral sejak kecil dan ajak anak melakukan apa yang diyakininya sebagai sesuatu yang benar. Misalnya membela teman yang diejek, berani menegur teman yang membuang sampah sembarangan, dan lan-lain.

e.    Rasa Tanggung Jawab
Ajari anak tentang konsekuensi, misalnya jika menumpahkan air maka harus dilap, jika merusak mainan temannya maka mencoba memperbaiki, berani mengakui kesalahan.
Dukung anak menyelesaikan tugasnya. Misalnya membereskan tempat tidur, mengerjakan PR, memberi makan hewan peliharaan, dan sebagainya.

f.     Kedisiplinan
Tumbuhkan disiplin dengan contoh, bukan paksaan, karena kita ingin datang dari dirinya sendiri. Kebiasaan tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya, mengikuti peraturan di rumah atau di sekolah adalah beberapa bentuk disiplin yang bisa ditanamkan sejak kecil. Kuncinya adalah contoh dan konsistensi.

g.    Keadilan
Ajarkan konsep adil sesuai usianya, dan ajari anak berbagi.Tanamkan pula nilai bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban yang sama dan harus diperlakukan dengan setara. Kita bisa menjadi contoh saat berinteraksi dengan bibi dan tukang kebun di rumah, dengan keluarga, maupun dengan rekan kerja, semua diperlakukan dengan sama.

h.    Kepedulian
Tumbuhkan empati sejak kecil, ajari anak tentang emosi, dan tunjukkan bagaimana caranya menunjukkan kepedulian dengan cara sederhana, misalnya menghibur teman yang sedih, berbagi makanan kepada teman yang tidak membawa bekal, menolong kucing yang sakit.

i.      Kerjasama
Berikan contoh saat di rumah atau di sekolah, bisa bekerjasama saat bermain atau menyelesaikan project, saat merapikan mainan, dan sebagainya. Perlihatkan pada anak bahwa dengan kerjasama pekerjaan kita lebih cepat selesai dan hasilnya lebih bagus.

Satu hal yang menjadi kendala saat ini dalam komitmen berintegritas yaitu kurangnya contoh atau teladan /orang yang memotivasi untuk selalu berintegrasi dimanapun dan kapanpun termasuk orang tua di rumah atau bahkan lingkungan sekitarnya banyak yang tidak komit terhadap nilai nilai integritas ini, sehingga anak meniru orangtua atau lingkungannya, dengan demikian ketidak konsistenan ini menjadi penghambat utama berdirinya integritas. Adapun untuk mengantisipasihal  tersebut yaitu harus adanya kekompakan setiap orangtua, setiap warga masyarakat, guru, untuk sama sama komitmen menjaga nilai nilai integritas menanamkan dalam diri dimanapun dan kapanpun, karena nilai integritas ini sebaiknya ditanamkan sedini mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup. Selain baik untuk membangun karakter anak, tentu menjadi upaya kita juga untuk mencegah dan akhirnya mengurangi tindak korupsi di sekitar kita.

Berikut daftar persoalan yang dihadapi dan cara menanggulanginya:

No

Persoalan yang dihadapi

Langkah Menanggulangi

1

Peserta didik tidak berkata jujur

Menjlaskan tentang pentingnya berkata jujur dalam lingkungan sekolah, rumah ( keluarga ) dan masyarakat serta manfaat karena memiliki sifat terpercaya, dan menjelaskan dampak negative tentang berkata bohong. Setiap hari terus diingatkan kembali dan mencontohkan suri taulada yang baik dalam setiap menasehati peserta didik tentang pentingnya berkata jujur.

2

Peserta didik berkata kasar

Menjelaskan pentingnya menjaga etika saat berbicara dan menjelaskan cerminan manusia yang bertika yang diterima dilingkungan masyarakat karena tutur kata yang sangat baik. Serta terus menerus memberi contoh tentang cara berbiacara yang baik dan sopan

3

Peserta didik tidak disiplin waktu

Masih ditemukannya siswa yang kesiangan merupakan persoalan yang selalu dihadapi bahkan selalu saja ada siswa yang seeprti itu, maka dari itu setiap masuk jam pertama maka pengabsenan sangat dibutuhkan, untuk menanggulamgi hal tersebut maka diadakan dialog bersama peserta didik alasan mengapa kesiangan apakah alasannya masuk akal atau hanya kemalasan saja. Jika memang malas, maka diberikan arahan betapa pentingnya menghargai waktu dan disipilin waktu, guna meraih masa depan yang gemilang dengan menggunakan sebaik mungkin. Mengingatkan akan pentingnya disiplin yang terus di ingatkan dan diberikan oleh Pendidik semoga mendapat hasil yang diharapkan

4

Peserta didik menyontek saat ulangan

Menyontek dalam dunia pendidikan merupakan sifat cikal bakal korupsi. Maka ini harus segera ditangani agar tidak terjadi hingga peserta didik tumbuh dewasa. Maka dari itu peserta didik diingatkan akan pentingnya hidup bertanggug jawab, jujur dan percaya diri

5

Peserta didik membuang sampah sembarangan

Setiap hari peserta didik diajarkan untuk tetap menjaga kebersihan, Karena kebersihan bagian dari iman dan pangkal dari kesehatan. Maka dari itu setiap hari selalu diingatkan tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk hidup yang lebih sehat dan lebih baik

6

Peserta didik tidak mengerjakan tugas

Kurangnya tanggung jawab dari peserta didik adalah bentuk kurangnya integritas dari dalam peserta didik maka dari itu dalam setiap kesempatan saat masuk kelas selalu diingatkan bahwa menegrjakan tugas adalah bentuk tanggung jawab yang harus di pupuk dari sekarang, agar peserta didik sadar betapa menjadi manusia yang bertanggung jawab lebih mudah hidup ditengah masyarakat kini dan nanti

7

Peserta didik tidur di kelas

Dengan adanya teknologi yang semakin meningkat, maka peserta didik lebih asik dengan bermain game hingga lupa waktu. Maka dari itu Pendidik membentuk grup orang tua peserta didik untuk bekerja sama memonitot anaknya , agar istirahat tepat waktu dan tidak melulu memainkan gadget nya

 

2.   Langkah langkah perbaikan jangka pendek yaitu dengan cara mensosialisasikan kepada semua pihak mengenai nilai nilai integrasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dimanapun dan kapanpun, serta mengajak orang tua agar berperan aktip bersama Pendidik mengontrol peserta didik dan mengingatkan dengan cara yang bijak, dan tetap menjadikan Pendidik dan orang tua peserta didik menunjukan sikap yang berintegritas menjadi manusia yang memiliki nilai luhur, agar peserta didik dapat meniru dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

 

 

 

3. Rancangan  Aktivitas  Penguatan Integrasi

Pelaksanaan Penguatan Integrasi disesuaikan dengan kurikulum pada satuan pendidikan masing-masing dan dapat dilakukan melalui tiga cara,
yaitu:

a.    Mengintegrasikan Pada Mata Pelajaran

pengintegrasian yang ada di dalam struktur kurikulum dan mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru menyusun dokumen perencanaan
pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai mata pelajarannya masing-masing. Nilai-nilai iintegrasi ke dalam mata pelajaran sesuai topik utama nilai integrasi yang akan dikembangkan/dikuatkan pada sesi pembelajaran tersebut dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing. Misalnya,mata pelajaran IPA untuk SMP mengintegrasikan nilai nasionalisme dengan mendukung konservasi energi pada materi tentang energi.

b.    Mengimplementasikan Nilai Nilai Integrasi Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Implementasi kegiatan ekstra kurikuler yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Pada kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan melakukan penguatan kembali nilai-nilai karakter melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekskul dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan

c.    Kegiatan Pembiasaan Melalui Budaya Sekolah

Dengan dibentuk dalam proses kegiatan rutin, spontan, pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah. Kegiatan-kegiatan dilakukan di luar jam pembelajaran untuk memperkuat pembentukan karakter sesuai dengan situasi, kondisi, ketersediaan sarana dan prasarana di setiap satuan pendidikan.

d.   Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas

Mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran.Memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran.Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.

e.    Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan. Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah.

Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah. Mempertimbangkan norma, peraturan, dan tradisi sekolah.

f.     Penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat.

Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama pendidikan. Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri. Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi, pegiat pendidikan, dan LSM. Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya.

 

 

thumbnail

TUGAS KB 2 - MODUL PENGUATAN INTEGRITAS

 

1. Buat pengondisian kelas sebagai penguatan integritas, sebagai berikut:

Ø  Jika anda guru mapel susun rangkaian pembelajaran dalam satu kali pertemuan agar peserta didik terkondisi untuk mengamalkan perilaku berintegritas dalam pembelajaran yang anda lakukan sesuai landasan dan prinsip penguatan integritas.

Jawaban

NO

RENCANA KEGIATAN

NILAI INTEGRITAS

1

Pendidik dan peserta didik bersama – sama berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran

Religius

2

Pendidik dan peserta didik melaksanakan pembiasaan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu nasional dan/atau lagu daerah, setiap hari pada waktu tertentu

 

Nasionalisme

3

Yel – yel anti korupsi

Adakah garuda di dadamu?

Ada ada ada

Adakah NKRI dihatimu?

Ada ada ada

Adakah Pancasila di matamu?

Ada ada ada

Adakah Nepaso di dadamu?

Ada ada ada

Mana?

Ini dia ini dia ini dia

 

Ø  Menyanyi menggunakan lagam ( Apuse )

Korupsi membunuhmu

Korupsi menyengsarakanmu

Korupsi bikin hidup gak berarti

Yel - yel

Nepaso say not tonyontek menyontek

Nepaso say not tosogok menyogok

Anti Korupsi

3

Pendidik menggunakan nama kelompok belajar peserta didik dengan hal yang mudah diingat misalnya nama bagian tanaman ( akar ), nama organ tubuh dan nama – nama hewan

Konsisten dan pantang menyerah

4

Pendidik dan peserta didik memanfaatkan hasil karya siswa sebagai media untuk menciptakan kelas ilmiah

Mandiri

5

Pendidik meminta peserta didik untuk mengerjakan tugas tepat waktu

Disiplin

6

Pendidik melaksanakan pembelajaran dengan menekankan prinsip Collaborative Learning dengan pemberian metode yang relevan

Tanggung jawab

 

 

 

Pendidik dan peserta didik melaksanakan pembiasaan menyanyikan lagu daerah / nasional setiap setelah selesai kegiatan pembelajaran

 

Nasionalis / cinta tanah air

2. Buat rencana penguatan integritas berikut:

Ø  Buat rencana penguatan integritas untuk satu semester di kelas anda (atau di mapel yang anda ampu) berupa aktivitas harian, mingguan, bulanan dan satu semester. Dokumen rencana dibuat inovatif dan bebas sesuai dengan kemampuan

Rencana penguatan integritas

No

Harian

Mingguan

Bulanan

Semester

1

Sekolah memiliki dan menjalankan program Kantin Kejujuran.

sekolah melaksanakan gerakan Jumat bersih

Bakti sosial ke masyarakat setempat

Mengadakan penghijauan dilingkungan sekolah dan sekitarnya

2

sekolah menerapkan peraturan dan tata tertib bagi semua warga sekolah, agar mengenakan pakaian seragam yang bersih, rapih, dan sesuai ketentuan yang berlaku

Program AMS ( ajengan masuk sekolah ) / Penguatan Pengembangan karakter

Sekolah menerapkan program duta/keteladanan (student of the month, teacher of the month) dan dideklarasikan/diumumkan saat upacara

Sekolah bekerjasama dengan tokoh masyarakat/perguruan tinggi/ profesional/alumni/pihak lain yang relevan, melaksanakan kegiatan penyuluhan, antara lain tentang Anti Korupsi, Kesehatan Reproduksi Remaja, Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), Perundungan/Bullying, dan/atau Dampak Kecanduan Gawai/Gadget

3

Sekolah membuat dan melaksanakan kebijakan untuk menjadikan sekolah sebagai lingkungan “kaya teks” yang menguatkan nilai-nilai Integritas

Sekolah menfasilitasi promosi dan penjualan produk karya siswa

Program lomba karya seni antar kelas

Program kompetisi Olah Raga antar SMP sewilayah

4

Sekolah membudayakan gerakan Lihat Sampah Ambil (LISA)

Program kegiatan pembelajaran kepemimpinan pada program pramuka

Pendidik dan peserta didik memanfaatkan hasil karya siswa sebagai media untuk menciptakan kelas kaya teks

Sekolah melaksanakan program wisata edukasi dalam rangka penguatan Integritas

5

Membiasakan kegiatan senyum sapa salam kepada guru dan teman

Program lomba yel yel antar kelas untuk penguatan integritas

Warga sekolah menggelar bazar untuk memperkenalkan hasil karya atau kewirausahaan siswa yang menggunakan bahan baku dalam negeri, khususnya bahan lokal

Warga sekolah melakukan studi banding ke sekolah-sekolah lain yang memiliki keunggulan lokal

Ø  Buat rencana penguatan integritas inovatif di sekolah di mana suasana di sekolah sangat tidak mendukung upaya praktek berintegritas yang dilakukan;

Jawaban :

NO

RENCANA KEGIATAN

1

Sekolah bekerjasama dengan tokoh masyarakat/perguruan tinggi/ profesional/alumni/pihak lain yang relevan, melaksanakan kegiatan penyuluhan, antara lain tentang Anti Korupsi, Kesehatan Reproduksi Remaja, Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), Perundungan/Bullying, dan/atau Dampak Kecanduan Gawai/Gadget

2

Sekolah mengadakan festival/ lomba-lomba di bidang keagamaan

3

sekolah mengadakan kegiatan bakti social ke masyarakat

4

Kepala sekolah menerapkan kebijakan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mendorong semangat nasionalisme dan patriotisme bagi Pendidik dan Peserta Didik

5

Warga sekolah melaksanakan kegiatan lomba/festival seni dan budaya Indonesia, kegiatan anti kekerasan, anti radikalisme, dan pencegahan bahaya Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA)

6

 

Warga sekolah mengadakan kegiatan dramatisasi dengan topik tentang sejarah Indonesia, perjuangan pahlawan nasional, perjuangan pahlawan daerah atau budaya daerah.

3. Buat RPP tema/mapel secara singkat yang memuat tahapan pembelajaran, indikator, alat bahan dan instrumen penilaian. Dalam tahapan yang dilakukan munculkan kegiatan dirancang konsisten dengan penguatan integritas:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

Satuan Pendidikan              : SMPN 4 Sodonghilir

Mata Pelajaran                   : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester                  : VIII / Ganjil

Materi Pokok                    : Sistem Gerak Pada Manusia

Alokasi Waktu                  : 4 x 6 JP @40 Menit

 

A.     Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

  • Menganalisis struktur dan fungsi rangka
  • Menganalisis struktur dan fungsi sendi
  • Menganalisis struktur dan fungsi otot
  • Menganalisis upaya menjaga kesehatan sistem gerak
  • Menyajikan hasil pengamatan dan identifikasi tentang sistem gerak manusia dan gangguan serta upaya mengatasinya

B.      Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar

  • Media : STUDYSASTER merupakan sebuah inovasi berupa model pembelajaran untuk mengintegrasikan pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan meningkatkan minat siswa belajar.

·         Alat dan bahan : Laboratorium IPA, Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus, Slide presentasi (ppt)

  • Sumber belajar : Buku IPA Kelas VIII Kurikulum 2013

C.      Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

  Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik          
 
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan
 
menghubungkan dengan materi selanjutnya.

  Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan&manfaat) dengan mempelajari materi :

Sistem Gerak Pada Manusia

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,

Kegiatan Inti (160 Menit)

Kegiatan

Literasi

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Sistem Gerak Pada Manusia dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui tayangan yang di tampilkan.

Critical Thinking

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar khususnya pada materi Sistem Gerak Pada Manusia tentang Struktur dan fungsi rangka, Struktur dan fungsi sendi, Struktur dan fungsi otot dan Upaya menjaga kesehatan sistem gerak.

Collaboration

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan

informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Sistem Gerak Pada Manusia tentang Struktur dan fungsi rangka, Struktur dan fungsi sendi, Struktur dan fungsi otot dan Upaya menjaga kesehatan sistem gerak.

 

Communication

Peserta   didik   mempresentasikan   hasil   kerja   kelompok   atau   individu   secara   klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

 

Creativity

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Sistem Gerak Pada Manusia tentang Struktur dan fungsi rangka, Struktur dan fungsi sendi, Struktur dan fungsi otot dan Upaya menjaga kesehatan sistem gerak  Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Penutup (15 Menit)

Ø  Guru bersama peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Ø  Guru memberikan penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari dengan memberikan penugasan dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya, serta diakhiri salam penutup.

 

D.      Penilaian Hasil Pembelajaran

  1. Penilaian Sikap: Observasi dalam proses pembelajaran
  2. Penilaian Pengetahuan: Tes lesan dan tes tulis bentuk uraian
  3. Penilaian Keterampilan: Praktek

 

 

Mengetahui,                                                                                                      Tasikmalaya, 05 September 2020

Kepala Sekolah                                                                                                              Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Dra. Hj. Toto Toyibah,M.Si                                                                            Dina Suci Wahyuni, S.Pd

                NIP. ……………………                                                                                    NIP. ………………………….

 

Lampiran

 

A.      Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1.       Teknik Penilaian (terlampir)

a.     Sikap

-        Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

 

Keterangan :

    BS : Bekerja Sama

    JJ : Jujur

    TJ : Tanggun Jawab

    DS : Disiplin

 

Catatan :

1.  Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100     = Sangat Baik

75        = Baik

50        = Cukup

25        = Kurang

2.  Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.  Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00       = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00         = Baik (B)

25,01 – 50,00         = Cukup (C)

00,00 –  25,00        = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

 

-        Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

 

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

 

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

 

4

...

100

 

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00       = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00         = Baik (B)

25,01 – 50,00         = Cukup (C)

00,00 –  25,00        = Kurang (K)

5.  Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

 

-        Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

 

 

Nama yang diamati       : ...

Pengamat                         : ...

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

 

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

 

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

 

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

 

5

...

 

50

 

Catatan :

1.  Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.  Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.  Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.  Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00       = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00         = Baik (B)

25,01 – 50,00         = Cukup (C)

00,00 –  25,00        = Kurang (K)

 

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

 

b.     Pengetahuan

-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

 

 

 

 

 

 

 

2

Pelafalan

 

 

 

 

3

Kelancaran

 

 

 

 

4

Ekspresi

 

 

 

 

5

Penampilan

 

 

 

 

6

Gestur

 

 

 

 

 

-        Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

 

c.     Keterampilan

-        Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

 

Instrumen Penilaian

 

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

 

 

 

 

2

Keserasian pemilihan kata

 

 

 

 

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

 

 

 

 

4

Pelafalan

 

 

 

 

 

Kriteria penilaian (skor)

100        = Sangat Baik

75           = Baik

50           = Kurang Baik

25           = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

 

 

 

 

Instrumen Penilaian Diskusi

 

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

 

 

 

 

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

 

 

 

 

3

Kemampuan mengolah kata

 

 

 

 

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

 

 

 

 

Keterangan :

100        = Sangat Baik

75           = Baik

50           = Kurang Baik

25           = Tidak Baik

 

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

-        Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

 

Instrumen Penilain

 

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

2.       Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.     Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)         Sebutkan tulang yang memiliki bentuk pipih. . . .

2)         Sebutkan jenis jenis  tulang penyusun rangka aksial ……….

3)         Jelaskan penyebab melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga mengakibatkan kelumpuhan …………

 

PROGRAM REMIDI

 

Sekolah                                          :  SMP NEGERI 4 SODONGHILIR

Kelas/Semester                            :  VIII / I

Mata Pelajaran                           :  IPA

Ulangan Harian Ke                    :  ……………………………………………..

Tanggal Ulangan Harian         :  ……………………………………………..

Bentuk Ulangan Harian            :  ……………………………………………..

Materi Ulangan Harian            :  ……………………………………………..

(KD / Indikator)                          :  ……………………………………………..

KKM                                              :  ……………………………………………..

 

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

dst

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b.       Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1)       Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.

2)       Mencari informasi secara online tentang rangka gerak pada manusia.

3)       Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi

4)       Mengamati langsung tentang sistem gerak pada diri kita.

 

 

                                                                                                                   Taikmalaya, 05 September 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah SMP N 4 Sodonghilir                              Guru Mata Pelajaran

 

 

 

 

Dra. Hj. Toto Toyibah, M.SI                                                Dina Suci Wahyuni, S.Pd

NIP/NRK.                                                                                  NIP/NRK.

 

 

 

Catatan Kepala Sekolah

....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................................................

 

 

 

 

.comment-content a {display: none;}