Eubacteria berasal dari awalan eu (=
sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (bakteri
sejati) merupakan kelompok makhluk hidup yang sehari-hari kita kenal sebagai
bakteri.
Bakteri (Yunani, bakterion = batang kecil) ditemukan pertama
kali oleh ilmuwan Belanda bernama Anthony Van Leeuwenhoek yang kemudian menerbitkan aneka ragam
gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang memperlajari
bakteri mulai berkembang, yaitu disebut bakteriologi.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan
tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu
spesies yang hidup di gurun pasir, salju, atau es, hingga lautan. Bagi manusia,
bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri memiliki ciri
yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Bakteri adalah organisme
prokariot, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki klorofil.
Ciri – ciri Eubacteria :
Uniseluler prokariotik
Memiliki dinding sel yang tersusun
atas peptidoglikan (gula dan protein)
Jika di lingkungan yang kurang
menguntungkan akan membentuk endospora
Ada yang memiliki flagel dan ada
juga yang tidak memiliki flagel
Hidup kosmopolitan, artinya dapat
hidup di segala tempat, misalnya di darat, udara, air, bahkan tubuh manusia
Berkembang biak dengan cara membelah
diri, konjugasi (perkawinan dua individu yang belum diketahui jenis
kelaminnya), transformasi (pemindahan materi genetik) dan transduksi
(pemindahan sebagian materi genetik melalui perantara virus).
Dapat mensekresikan lendir ke
permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
Ada yang memiliki klorofil, ada
pula yang tidak berklorofil
Ukuran
dan Bentuk Sel
Ukuran tubuh bakteri bervariasi,
dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron ( 1 µm =
1/1.000 mm). Namun, rata-rata sel bakteri berukuran 1 – 5 mikron. Bakteri dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri
yang paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12
mikron. Sebaliknya, bakteri terbesar adalah Thiomargarita yang
berukuran 200 mikron. Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam, yaitu kokus
(bulat), basil (batang), dan spirila (spiral). Selain bentuk dasar tersebut
juga terdapat bentuk kokobasil (antara kokus dan basil) dan bentuk filamen.
Contoh bakteri berbentuk kokobasil adalahCoxiella burneti (penyebab
demam). Sedangkan contoh bakteri berbentuk
filament adalah kelompok Actnomycetes.
Bakteri kokus dan basil ada yang
membentuk suatu koloni atau kumpulan yang berdempetan setelah terjadi
pembelahan sel. Kumpulan sel-sel bakteri tersebut memiliki bentuk yang
macam-macam, kecuali bakteri spirila yang memiliki bentuk sel yang berbeda.
Bakteri
Kokus
Bakteri kokus memiliki bentuk-bentuk
sebagai berikut.
Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus
tungga. Contohnya Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata)
Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus
berdempeta. Contohnya Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit
kelamin raja singa) danDiplococcus pneumonia (penyebab penyakit
pneumonia).
Tetrakokus, yaitu empat sel kokus berdempetan
berbentuk segi empat. Contohnya, Pediococcus cerevisiae.
Sarkina, delapan sel bakteri kokus
berdempetan membentuk kubus. Contohnya Thiosarcina rosea (bakteri
belerang).
Streptokokus, yaitu lebih dari empatsel bakteri
kokus berdempetan membentuk rantai. Contohnya, Streptococcus mutans (penyebab
gigi berlubang).
Stafilokokus, yaitu lebih dari empat sel bakteri
kokus berdempetan secara bergerombol seperti buah anggur. Contohnya
Staphylococcus aureus (penyebab penyakit radang paru-paru).
Bakteri
Basil
Bakteri basil memiliki bentuk-bentuk
sebagai berikut.
Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil
tunggal. Contohnya Escherichia coli (bakteri usus besar) dan Propionibacterium
acne(penyebab jerawat).
Diplobasil, yaitu dua sel bakteri basil
berdempetan.
Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil
berdempetan membentuk rantai. Contohnya Bacillus anthracis (penyebab
penyakit antraks pada hewan ternak) dan Azotobacter (bakteri
tanah yang mengikat nitrogen).
Bakteri
Spirila
Bakteri spirila memiliki
bentuk-bentuk sebagai berikut.
Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang.
Contohnya Thiospirillopsis floridana (bakteri belerang).
Spiroseta, yaitu bentuk sel seperti sekrup.
Contohnya Treponema pallidum (penyebab penyakit kelamin sifils).
Vibrio, yaitu bentuk sel seperti tanda
baca koma. Contohnya Vibrio cholera (penyebab penyakit kolera).
Struktur Bakteri
Bagian-bagian bakteri adalah :
Flagela, Berfungsi untuk bergerak
Dinding sel,Fungsi untuk melindungi
sel
Membran sel,tersusun dari lemak dan
protein, bersifat semipermiabel dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat
keluar dan ke dalam sel
Mesosom, merupakan penonjolan
membran sel ke arah dalam atau sitoplasma dan berfungsi untuk menyediakan
energi bagi bakteri
Lembar fotosintetik, khusus dijumpai
pada bakteri yang berfotosintesis. Berfungsi untuk fotosintesis
Sitoplasma, sebagai tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme, tersusun dari koloid yang mengandung
berbagai malekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom,
DNA dan enzim-enzim.
DNA, Deoxyribonucleic acid (DNA)
merupakan materi genetik bakteri, merupakan zat pengontrol sintesis protein
bakteri dan merupakanzat pembawa sifat.
Plasmid, merupakan DNA nonkromosom
sirkuler. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik,
gen patogen.
Ribosom, merupakan organel yang
berfungsi dalam sintesis protein
Pili, beberapa bakteri memiliki
pili, yaitu benang pendek yang berfungsi untuk alat pelekat dengan bakteri lain
atau dengan bahan makanannya.
Endospora
Beberapa kelas dalam Eubacteria adalah sebagai
berikut.
Kelas Azotobacteraceae. Ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri
kelas Azotobacteraceae adalah sel berbentuk batang, hidup bebas di dalam tanah,
mirip sel khamir, dan pada kondisi aerob dapat menambat N2. Misalnya,
Azotobacter Chlorococcum, Azotobacter indicus, dan Azotobacter agilis.
Kelas Rhizobiaceae. Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae
adalah sel berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis dengan legominosae,
membentuk bintil akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat
bagi tumbuhan leguminosae. Misalnya, Rhizobium leguminosarum membentuk bintil
akar pada akar Lathyrus, Pisum, Vicia; Rhizobium japonicum pada kedelai;
Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon.
Kelas Micrococcaceae. Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae
adalah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan massa
tidak beraturan. Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat
patogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Kelas Enterobacteriaceae. Eubacteria yang terdapat dalam kelas
Enterobacteriaceae dapat menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau
laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia, juga
pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya, E. coli yang
terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata; Salmonela typhosa, yaitu patogen
penyebab penyakit tifus; serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.
Kelas Lactobacillaceae. Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru
dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat. Contohnya, Lactobacillus
caucasicus yang membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat
menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta Diplococcus
pneumoniae sebagai penyebab pneumonia.
Kelas Bacillaceae. Sel Bacillaceae berbentuk batang dan
berfungsi sebagai pembentuk endospora. Misalnya, Bacillus antraks penyebab
penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat
N2.
Kelas Neisseriaceae. Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan
umumnya berpasangan. Misalnya, Neisseria meningitidis, yaitu bakteri penyebab
meningitis; Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta
Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan hewan.
Reproduksi
Bakteri umumnya melakukan reproduksi aseksual (vegetatif =
tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan
biner, yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Beberapa jenis bakteri dalam
lingkungan yang sesuai dapat membelah setiap 20 menit.
Selain reproduksi secara aseksual, bakteri juga melakukan
reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau
rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik menghasilkan dua sel bakteri yang
masing-masing memiliki kombinasi materi genetik dari sel induk. Rekombinasi
genetik pada bakteri dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu transformasi,
transinduksi, dan konjugasi.
Transformasi
Transformasi adalah masuknya DNA telanjang ke dalam sel
bakteri dan mengubah sifat sel bakteri. Bakteri yang melakukan transformasi
contohnya adalah Streptococcus
pneumonia, Neisseria gonorrhoeae, Bacillus, dan Rhizobium.
Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri
ke bakteri lainnya dengan perantara organisme lain yaitu bakteriofage.
Konjugasi
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan di antara dua sel
bakteri yang berdekatan. Konjugasi umumnya terjadi pada bakteri Gram negatif,
misalnya Escherichia coli.
0 komentar:
Post a Comment