Aterosklerosis adalah radang pada pembuluh
darah manusia yang disebabkan penumpukan plak ateromatus.
Lintasan pembentukan aterosklerosis, adalah sebuah
proses peradangan yang
terjadi pada dinding pembuluh darah, yang terjadi dengan
beberapa fase dan
tahap. Pada fase awal, yang terjadi adalah disfungsi endotelialdengan
degradasi ikatan dan struktur mosaik, sehingga memungkinkan senyawa yang
terdapat di dalam plasma darah seperti LDL untuk menerobos dan mengendap
pada ruang sub-endotelial akibat peningkatan permeabilitas. Endapan
tersebut dengan perlahan akan mengecilkan penampang pembuluh darah dalam
rentang waktu dekade.
Keberadaan makrofaga pada arterial
intima ditelisik memiliki peran yang sangat vital bagi perkembangan
aterosklerosis, dengan sekresiberagam sitokina yang
mempercepat patogenesis ini
Gejala Aterosklerosis
Nyeri
kronis di kaki :
sakit kronis di kak
warna kaki juga
berubah menjadi gelap dan biasanya dingin
kesulitan dalam
berjalan
dan menunjukkan
kelesuan dalam melakukan pekerjaan.
Kehilangan rambut pada kaki :
Kehilangan rambut pada kaki :
kehilangan rambut
yang signifikan terlihat ketika ia menderita aterosklerosis.
Nyeri otot :
Nyeri otot :
nyeri pada bagian
paha, betis, atau kaki;
serta sulit untuk
duduk atau tidur dengan nyaman.
Mati rasa pada kaki :
Mati rasa pada kaki :
kakinya menjadi
mati rasa
merasa kaku pada
otot
dan merasa sakit
untuk berjalan
Penyebab Aterosklerosis
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).
Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada:
Tekanan darah tinggi
Kadar kolesterol tinggi
Perokok
Diabetes (kencing
manis)
Kegemukan (obesitas)
Malas berolah raga
Usia lanjut.
0 komentar:
Post a Comment