Pernah ku mencoba tuk sembunyi namun senyum mu tetap
mengikuti
“ku tahu semua ini akan berakhir”
Semua tak akan terpikir sampai aku menyadari semuanya,
sebenarnya dari dulu aku telah merasa ada sesuatu yang aneh dalam diriku. Namun
aku selalu mencoba menepis semua dan perasaan yang ada.
Saat itu hari libur telah tiba, kawan lama mengajakku untuk
main ke rumahnya, tentu saja aku tidak menolak. Bagaimana bisa menolak setelah
hampir 10 tahun tidak bertemu karena sekolah kita yang berbeda. Yah putih biru
masa-masa indah saat itu tak mungkin aku tolak untuk bertemu kawan lamaku. Tak
terbayang betapa rindunya aku saat itu, masa putih biru begitu indah .... tapi
setelah itu kita lulus dan melanjutkan study di sekolah yang berebeda. Ku
dengar dia memiliki anak lelaki berusia 5 tahun. Gak sabar ingin bertemu,
hingga pagi itu tiba aku beranjak meninggalkan rumah untuk bertemu kawan lama.
Rasanya mengunjungi kawan yang tlah lama tak bertemu rasanya gak enak jika
tidak bawa sesuatu yang akan dia ingat tentang aku. Hingga aku tiba di pusat
kota masih bingung membeli apa untuk oleh-oleh anaknya, mataku tertuju pada sebuah
mobil remot control...model dan warnanya persis dengan yang aku belikan di kota
udang untuk keponakanku. Hingga aku pun terpikat untuk membelinya, aku yakin
anak kawanku ini akan senang, aku tahu selera anak-anak usia 5 tahun. Gak
mungkin aku belikan mobil yang Cuma gerak kalo Cuma di dorong aja, ingat
keponakanku yang ada dalam pikirannya mobil remot control. Oke jatuh pilihanku
pada mainan yang satu ini. Hm..... Nindy kawanku menelponku menanyakan dimana
kebaradaanku, dia telah menungguku di tempat bakso langganan kita saat masih
muda. Aku kabarkan bahwa sebentar lagi aku nyampe sana. Hingga akhirnya aku
tiba di tempat favorit kita ...... tiba-tiba ada yang melambaikan tangannya tak
ku sadari itu Nindy, aku bahagia sekali


